Monday, November 22, 2010

Tugas 3 Audit UMP: Valuation

Salah satu tujuan melakukan pemeriksaan atas suatu transaksi adalah mememastikan apakah transaksi telah dicatat dengan nilai yang wajar (valuation). Silakan Saudara tulis di sini beberapa teknik valuation yang bisa digunakan dalam suatu penugasan audit. Paling lambat dikumpulkan satu hari sebelum kuliah berikutnya.

56 comments:

  1. Nama : Sasongko Adi P
    NIM : 0802030029
    Judul: Pengukuran transaksi pasir

    Sebagai audit kita tidak boleh terlalu percaya terhadap kewajaran suatu transaksi di suatu perusahaan. Misalnya pada perusahaan yang melakukan transaksi pembelian pasir untuk bahan pembangunan sebuah gedung. Katakanlah perusahaan membeli pasir sebanyak 10 truk. Langkah pertama untuk mengetahui tingkat kewajaran transaksi tersebut ialah kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa meter kubik volume truk yang di gunakan untuk mengangkut pasir tersebut. Kemudian lakukan pengecekan ke pasar berapa harga pasir per meter kubiknya. Sudah sesuaikah harga pasir yang di sebutkan perusahaan dengan haraga di pasaran. selain itu cari tahu juga berapa total pasir yang sebenernya di butuhkan dalam pembangunan gedung tersebut.

    ReplyDelete
  2. Nama : Kurnia Lintang Sari
    NIM : 1002030057
    Judul :Pengukuran data semen
    Perusahaan semen memberikan data persediaan jumlah semen kepada auditor. Auditor tidak begitu saja percaya dengan data tersebut. Sedangkan semen sangat banyak jumlahnya, auditor tidak mungkin menghitung satu persatu. Untuk menghitung nilai yang wajar auditor mengambil satu contoh semen, isi semen ditimbang jumlahnya ada berapa kilogram. Lalu semen itu dibungkus dalam kantong semen, dan dijadikan dalam satu sak berisi 50 kilogram. Setelah itu jumlah seluruh semen per sak dikalikan dengan harga yang ada di pasaran apakah sudah sesuai jumlahnya. Pastikan harga semen satu sak di pasaran sesuai dengan data yang diberikan perusahaan.

    ReplyDelete
  3. NAMA : LILIS INDRA MUSTIKA
    NIM : 0802030005

    PERHITUNGAN PERSEDIAAN KAYU DI GUDANG

    seorang auditor harus mengecek kebenaran total persediaan yang telah dilaporkan perusahaan dalam proses audit. pengecekan persediaan yang dicontohkan adalah pengecekan persediaan kayu di gudang pada perusahaan yang memproduksi alat rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dll.
    pengecekan yang dilakukan oleh seorang audit harus menghitung kubikasi kayu, caranya luas lingkaran x panjang kayu
    < 22/7 x r x r(jari-jari) x p (panjang kayu) >
    rumus tersebut digunakan untuk kayu yang bulat. padahal tidak semua kayu yang ada di gudang bulat panjang tetapi ada yang melengkung maka untuk menghitung kayu yang melengkung seorang auditor bisa menggunakan rumus yang sama tetapi harus berhati-hati dalam menentukan ukuran panjang atau sebaiknya ukuran panjang diambil dengan menggunakan meteran yang fleksibel mengikuti arah melengkung kayu. untuk menghitung semua kubikasi kayu dari kayu yang ada jika satu per satu mungkin membutuhkan waktu yang lama maka kayu yang ukurannya sama secara kasat mata dijadikan satu agar mudah menghitungnya.

    ReplyDelete
  4. Nama : Dimas Rifki Jati Prakoso
    Nim : 0802030007
    Judul: Pengukuran persediaan kain

    Sebuah perushaan tekstil memberikan data persediaan kain kepada auditor. Kemudian auditor tidak langsung saja percaya dengan ukuran kain yang berada pada setiap gulungan kain tersebut.Seorang auditor hendaknya memperhitungkan kembali ukuran gulungan kain,dengan cara mengukur kembali kain tersebut dengan ukuran per satu meter. kemudian ukuran tersebut dapat menjadi acuan untuk menghitung kembali kain berikutnya apabila meteran ukur tersebut tidak cukup panjang untuk mengukur kain. Solusinya pengukuran dilakukan dengan cara mengambil sampel ukuran satu meter kain,kemudian sampel tersebut di letakan di atas kain panjang yang berada di gulungan kain tersebut.kemudian dilipat sesuai kain sampel yang berukuran satu meter hingga kain di gulungan tersebut habis sesuai dengan ukuran sampel tersebut.

    ReplyDelete
  5. Nama : BIBET LARIANTO
    Nim : 0802030055
    Judul: Pengukuran persediaan GAS LPG 3KG

    Auditor mengecek persediaan barang Gas LPG 3kg pada suatu perusahaan. Pengecekan persediaan dilakukan berdasarkan jumlah. Padahal tidak semua tabung gas bisa dijual kembali dikarenakan ada yang bocor atau kurang isinya. Jika hal tersebut terjadi, maka konsumen tidak mau menerima dan dikembalikan kembali. Oleh karena itu, auditor tidak boleh langsung percaya terhadap laporan persediaan barang tersebut. Solusinya yaiut harus dilakukan pengecekan tabung gas dengan memasukkan kedalam air apakah bocor atau tidak. Kemudian ditimbang apakah sesuai jumlah beratnya yaitu sekitar 8kg.

    ReplyDelete
  6. Nama : Kusmiadi Nugroho
    NIM : 0802030041
    Judul : Pengukuran persediaan gallon air mineral
    Suatu perusahaan Air mineral melaporkan data persediaan air mineral kepada auditor, namun auditor tidak akan langsung percaya dengan data yang diberikan oleh perusahaan tersebut, dikarenakan volume dari tiap gallon air mineral yang masih tersedia belum tentu pas, yang dimana takaran sebenarnya ialah 19 liter / gallon, namun belum tentu di dalam persediaan ini masih utuh 19 liter, dikarenakan ada gallon yang bocor karena penutupan gallon yang kurang sempurna, terkena benturan / karena terjatuh pada saat proses produksi dan gallon rusak terkena sinar matahari yang dimana gallon tersebut bisa memuai bila terkena panas, karena terbuat dari bahan plastik. Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah dengan mngambil salah satu sample gallon sehigga auditor dapat mengetahui suatu takaran gallon yang ada pada persediaan tersebut, yang dimana pengecekan persediaan tersebut menggunakan satuan liter sehingga auditor harus melakukannya dengan cara menuangkan air mineral tersebut kedalam gelas ukur / tabung yang sudah bertuliskan takaran yang sudah pasti pas, kemudian setelah itu dikalikan dengan jumlah persediaan yang ada tiap galonnya. Yang semestinya secara normal semua gallon memiliki takaran yang sama yaitu 19 liter / gallon.

    ReplyDelete
  7. Nama : Firdian Singgih Prastowo
    Nim : 0802030056
    Judul : Pengukuran persediaan pada Mini-Market

    Pemilik Mini-Market melaporakan data persediaan kepada auditor, namun audit tidak langsung percaya begitu saja, jadi audittor melakukan langkah - langkah sebagai berikut:
    1. menghitung ulang perhitungan fisik yang dibuat oleh klien
    2. membandingkan perhitungan tersebut dengan hasil yg telah dihitung oleh klien
    3. mencatat hasil perhitungan klien untuk pengujian berikutnya.

    ReplyDelete
  8. Nama : YUSGINDA ADINATA
    NIM : 0802030012
    JUDUL : Pengukuran BBM

    PT. PERTAMINA memberikan data pengiriman BBM kepada auditor sebuah SPBU. Bagi seorang auditor SPBU tersebut tidak langsung percaya dengan data tersebut sehingga auditor dan pegawai SPBU melakukan pengecekkan kualitas dan kuantitas dari muatan BBM truck tangki tsb pada saat bongkar BBM (lossing).
    Untuk mengukur kuantitas BBM dari mobil tangki, yang saya tahu, ada 4 macam alat yang biasa digunakan, yaitu:
    1. Salib ukur.
    Salib ukur ini berbentuk 2 ‘penggaris’ pada umumnya dimana tertera skala (biasanya dalam cm) pada masing-masing penggaris.
    2. Tongkat ukur
    Tongkat ukur ini mirip dengan tongkat yang digunakan untuk dipping, hanya saja ukurannya lebih pendek, karena disesuaikan dengan tinggi tangki mobil pada umumnya. Pada bagian tongkat tertera skala dalam cm dan terdapat sebuah klem sebagai penunjuk dimana posisi minyak seharusnya berada.
    3. Flowmeter
    Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui nilai kuantitas BBM pada proses lossing dengan cara membaca arus yang melalui corong pada flowmeter tersebut.
    4. ATG (Automatic Tank Gauge)
    Yang ini lebih canggih lagi. ATG adalah perangkat terintegrasi, di dalamnya terdapat alat pengukur suhu, pengukur permukaan minyak, dan pengukur tekanan. Semua alat-alat tersebut ditanam di dalam tangki pendam SPBU dan dibaca secara digital untuk kemudian hasilnya dikirim ke sebuah layar dan atau printer. ATG bisa memberikan data suhu, stok, dan pressure secara realtime.
    Dengan kita mengukur BBM tersebut adalah untuk membandingkan apakah data yg kita terima sudah sesuai dengan barang yang kita terima agar kita tidak mengalami kerugian bentuk materil.

    ReplyDelete
  9. Asih Rachmawati
    0802030052
    Akuntansi S1/V

    PENGUKURAN DATA KEBUTUHAN KERAMIK

    Seorang auditor yang profesional tidak boleh terlalu percaya pada begitu saja terhadap kewajaran transaksi di suatu perusahaan. Kita harus mempunyai strategi tertentu untuk menghitung nilai kewajaran tersebut. Sebagai contoh Perusaan X akan membuat gedung baru dan membutuhkan keramik di setiap ruangnya. Bagaimana cara menghitung jumlah keramik yang dibutuhkan? Yaitu dengan menghitung luas dan volume dari 1 buah keramik itu sendiri(dalam meter) yaitu L= sxs,V= sxsxs. Kemudiaan mengukur luas ruangan yang menbutuhkan keramik (tiap berapa meter persegi)seperti tiap 10x10 m dari tiap ruangan membutuhkan 500 keramik. Menghitung dan mensurvei harga per bungkus keramik di toko-toko terdekat apakah sudah sesuai atau belum. Kemudian mengalikan semua jumlah keramik yang dibutuhkan dengan harga keramik per bungkus apakah sudah sesuai dengan rincian biaya yang dibuat atau belum.

    ReplyDelete
  10. Nama : KUSRITASARI
    Nim : 0802030033
    Judul : Pengukuran persediaan batu kerikil(sprit)

    Untuk mendirikan bangunan atau gedung dibutuhkan bahan material yang tidak sedikit, bukan hanya semen dan pasir juga batu kerikil(sprit) salah satunya. Dicontohkan perusahaan melaporkan data persediaan batu sprit kepada auditor. Auditor harus mengecek kembali kebenaran total persediaan tersebut, auditor tidak boleh langsung percaya pada kewajaran data tersebut. Misal perusahaan membeli batu sprit sebanyak 12 truk. Untuk mengetahui nilai kewajarannya adalah harus diketahui dahulu berapa meter kubik volume truk yang digunakan untuk mengangkut batu sprit. Selanjutnya memastikan harga batu sprit per meter kubiknya yang disesuaikan dengan harga di pasaran. Kemudian sesuaikan harga tersebut dengan data yang dilaporkan perusahaan apakah cocok atau tidak.

    ReplyDelete
  11. Nama :Luftia Syafira
    Nim :0802030046

    " Teknik pemeriksaan perhitungan (valuation) pada sebuah perusahaan penggergajian kayu "

    Sebuah perusahaan penggergajian kayu melaporkan kepemilikan kayu log dengan perincian laporan sbb :
    1.Kayu mahoni = 600 batang, ± 0,7925 m3 balok kayu.
    2.Kayu sengon = 450 batang, ± 1,48 m3 balok kayu.
    3.Kayu meranti = 150 batang, ± 0,3075 m3 balok kayu.

    Dengan perincian diameter kayu dan panjang sbb =
    KAYU MAHONI terdiri dari :
    –Diameter 15, panjang 150 jumlahnya 250 batang.
    –Diameter 19, panjang 200 jumlahnya 50 batang.
    –Diameter 16, panjang 100 jumlahnya 200 batang.
    –Diameter 17, panjang 130 jumlahnya 50 batang.
    KAYU SENGON terdiri dari :
    –Diameter 10, panjang 130 jumlahnya 225 batang.
    –Diameter 15, panjang 120 jumlahnya 175 batang.
    –Diameter 16, panjang 200 jumlahnya 50 batang.
    KAYU MERANTI terdiri dari :
    –Diameter 13, panjang 150 jumlahnya 75 batang.
    –Diameter 11, panjang 160 jumlahnya 50 batang.
    –Diameter 18, panjang 130 jumlahnya 25 batang.

    Teknik perhitungan dengan standar perhutani untuk mengaudit perusahaan penggergajian kayu atau untuk pemeriksaan (valuation) tersebut adalah menggunakan tabel perhitungan standar Perhutani.
    Sebagai berikut :
    KAYU MAHONI
    –Diameter 15, panjang 150 jumlahnya 250 batang.
    250 batang x 0,0026 m3 / batang = 0,65 m3 balok kayu.
    –Diameter 19, panjang 200 jumlahnya 50 batang.
    50 batang x 0,0057 m3 /batang = 0,285 m3 balok kayu.
    –Diameter 16, panjang 100 jumlahnya 200 batang.
    200 batang x 0,0020 m3/batang = 0,4 m3 balok kayu.
    –Diameter 17, panjang 130 jumlahnya 50 batang
    50 batang x 0,0029 m3/batang = 0,145 m3 balok kayu.
    Jadi kayu mahoni = ± 0,7925 m3 balok kayu.

    KAYU SENGON
    –Diameter 10, panjang 130 jumlahnya 225 batang.
    225 batang x 0,0010 m3/batang = 0,225 m3 balok kayu.
    –Diameter 15, panjang 120 jumlahnya 175 batang.
    175 batang x 0,0021 m3/batang = 0,3675 m3 balok kayu.
    –Diameter 16, panjang 200 jumlahnya 50 batang.
    50 batang x 0,0040 m3/batang = 0,2 m3 balok kayu.
    Jadi kayu sengon = ± 1,48 m3 balok kayu


    KAYU MERANTI
    –Diameter 13, panjang 150 jumlahnya 75 batang.
    75 batang x 0,0020 m3/batang = 0,15 m3 balok kayu
    –Diameter 11, panjang 160 jumlahnya 50 batang.
    50 batang x 0,0015 m3/batang = 0,075 m3 balok kayu.
    –Diameter 18, panjang 130 jumlahnya 25 batang.
    25 batang x 0,0033 m3/batang = 0,0825 m3 balok kayu.
    Jadi kayu meranti = ± 0,3075 m3 balok kayu.

    Setelah kami melakukan pemeriksaan laporan persediaan kayu mahoni, sengon dan meranti dengan melakukan perhitungan menurut tabel standar perhutani maka ditemukan hasil jumlah kayu – kayu tersebut, adalah wajar (valuation) terdiri dari :
    1.Kayu mahoni = 600 batang, ± 0,7925 m3 balok kayu.
    2.Kayu sengon = 450 batang, ± 1,48 m3 balok kayu.
    3.Kayu meranti = 150 batang, ± 0,3075 m3 balok kayu.

    ReplyDelete
  12. Nama :Purwanti
    Nim :0802030034
    Judul :Pengukuran persediaan telor dalam gudang

    Sebuah perusahaan yang memproduksi roti memberikan data persediaan telor kepada auditor. Auditor tidah boleh langsung percaya begitu saja atas total persediaan telor dalam gudang yang telah dilaporkan perusahaan yang bersangkutan tersebut. Auditor hendaknya menghitung kembali agar dapat mengetahui total persediaan telor dalam gudang yang sebenar-benarnya. Karena tidak mungkin seorang auditor menghitung satu per satu telor sedangkan persediaan telor dalam gudang sangat banyak maka auditor harus punya cara lain untuk menghitung ketepatan total berat telor tersebut. Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah bisa dengan cara auditor mengambil box dengan ukuran yang sama dan meletakan telor didalamnya kemudian menimbang misalnya per box berisi 10 kg telor, begitu untuk seterusnya berapa jumlah box yang terisi telor (berat sama) dikalikan dengan 10 kg maka akan diketahui total sebenarnya persediaan telor dalam gudang tersebut.

    ReplyDelete
  13. Nama : Nila Sari K
    nim : 0802030031

    “Pengukuran bahan baku sintetis perusahaan sepatu”

    Sebuah perusahaan sepatu melaporkan persediaan bahan sintetis sebagai bahan baku pembuatan sepatu kepada team auditor, tetepi team auditor tidak begitu saja percaya dengan hal tersebut. Sedangkan persediaan bahan sintetis tersebut berjumlah sangat banyak. Dari piahk auditor juga tidak memungkinkan untuk menghitung satu persatu dari bahan sintetis tersebut, Sehingga auditor mengambil satu sempel lembar bahan sintetis tersebut untuk dihitung, cara perhitungannya diukur barapa meter bahan sintetis tersebut per lembarnya dan akan menjadi berapa buah sepatu. Misalnya dalam lmbar bahan sintetis dapat menghasilkan 20 buah sepatu sedangkan ukuranuntuk 1 lembar bahan sintetis 30 meter. Sedangkan dalam 1 hari menghabiskan 100 lembar bahan sintetis. Tinggal dikalikan berapa minggu, berapa bulan dan tahun dari total bahan baku dan hasil produksi sepatu tersebut.

    ReplyDelete
  14. Nama : Mega Ayu Puspita Sari
    Nim : 0802030036
    Judul: Perhitungan persedian batu bata

    Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah dengan membuat kotakan persegi pada area (tanah) kosong dengan ukuran missal 1x1 m…setelah itu letakan bau bata di tata/ disejajarkan satu dengan yang lainnya sampai memenuhi area persegi tersebut karena luas pesegi = sisixsisi maka secara otomatis jumlah batu bata di satu sisi dengan sisi lainnya sama..misal dalam persegi tersebut memenuhi batu bata 5x5 buah, berarti 1 baris sudah diketahui 25 buah baaatu bata. untuk tumpukan selanjutnya, tumpukan ke-2 diatasnya sampai tumpukan misalnya ke 10…berarti dalam 1 persegi tersebut yang memuat 10 tumpukan bau bata terdapat 250 bau bata…lakukan seterusnya dengan membat persegi dengan kuran yang sama dan tumpukan yang sama. Berapa jumlah persegi dikalikan dengan 250 maka akan ketemu jumlah batu bata sebenarnya

    ReplyDelete
  15. nama: wahyu susanto
    NIM : 0802030044

    Pengukuran jumlah beras dibulog


    Bulog memberikan data persedian beras yang tersedia digudang kepada auditor.Sebagai seorang auditor yang professional tidak boleh langsumg percaya mengenai data yang diberikan.Seorang auditor hendaknya mengukur kembali jumlah beras yang ada,dengan cara mengambil sample satu karung dan ditimbang berapa kilogram berat satu karung tersebut.Kemudian berat tersebut dapat dijadikan acuan berapa banyak jumlah beras yang dimiliki bulog,dengan cara mengalikan jumlah berat sample tersebut dengan jumlah karung yang ada.Sehingga dapat diperoleh hasil yang sesungguhnya dalam satuan ton.

    ReplyDelete
  16. Nama : Ferida Damayanti
    Nim : 0802030018
    Judul: Perhitungan persedian genteng

    Perusahaan genteng memberikan data persediaan jumlah genteng kepada auditor. Auditor tidak begitu saja percaya dengan data tersebut. Sedangkan genteng sangat banyak jumlahnya, auditor tidak mungkin menghitung satu persatu. Untuk menghitung nilai yang wajar auditor adalah dengan meletakan genteng ditempat yang luas kemudian genteng tersebut disusun yang rapi dan sejajar misalnya 1 deret terdiri dari 10 baris dan tumpukan keatas juga 10 baris dan panjangnya juga 10 maka rumusnya p*l*t jadi 10*10*10=1000 jumlah persediaan genteng dan jika jumlahnya lebih banyak rumus yang digunakan sama saja

    ReplyDelete
  17. nama : REZA FITRI DHANIA
    Nim : 0802030022

    "CARA MENGHITUNG KAPASITAS RESERVOAR"

    Kegunaan reservoar adalah untuk menampung air pada saat pemakaian di bawah rata-rata dari debit yang dialirkan pipa dan pada saat jam-jam puncak air yang telah tertampung tadi akan dialirkan ke pelanggan.
    Ada beberapa kemungkinan penyebabnya (di luar pipa bocor atau sambung liar). Jika kapasitas (ukuran) reservoar tidak tepat atau jika pada suatu waktu tertentu pelanggan menggunakan air dengan volume yang sangat berlebihan (di luar kebiasaan) atau jika jumlah pelanggan melebihi kemampuan reservoar, maka air di dalam reservoar akan habis. Untuk faktor penyebab yang terakhir sebaiknya menjadi fokus perhatian agar tidak menambah jumlah pelanggan jika kapasitas reservoar tidak mampu.
    Jadi volume reservoar ternyata ikut mendukung efektifitas kapasitas pipa. Percuma kita punya kapasitas pipa yang besar kalo ternyata kapasitas reservoarnya tidak mampu.
    Nah, dari mana sih dapat angka ukuran reservoar yang jadi dasar pendistribusian air? Ternyata awalnya dari grafik fluktuasi pemakaian air per hari yang mungkin sering kita lupakan. Perilaku pemakaian air masyarakat ikut menentukan kapasitas reservoar.
    Volume defisit = ∑ (f defisit – 1 ) x Q rata-rata
    Volume surplus = ∑ (f surplus – 1 ) x Q rata-rata
    Volume surplus dan defisit dalam m3 sedangkan Q rata-rata dalam m3/jam.
    Volume surplus adalah volume pada saat jam di bawah rata-rata, sedangkan volume defisit adalah volume pada saat jam puncak.
    Dari hasil perhitungan volume defisit = volume surplus. Volume defisit atau surplus inilah yang merupakan volume reservoar untuk melayani kebutuhan pelanggan jumlah tertentu.
    Dari perilaku pemakaian air yang bervariatif dari hari-ke hari untuk mudahnya kontraktor/konsultan sering kali menggunakan rumus:
    Volume Reservoir
    = 25-30%
    Volume kebutuhan per hari
    Atau dengan kata lain volume reservoar adalah 25-30% dari kebutuhan total harian.

    ReplyDelete
  18. Nama : Linda amelia
    Nim : 0802030059
    Perhitungan persediaan Gula Merah

    .Sebuah Perusahaan Gula Merah melaporkan persedian Gula merah kepada Auditor. Tetapi Auditor tidak boleh terlalu percaya begitu saja terhadap kewajaran transaksi di suatu perusahaan. Sebagai contoh Perusahaan A mengirimkan Gula Merah kepada Perusahaan B sebanyak 5ton Gula Merah.
    Untuk mengecek kembali nilai kewajaran Audirot harus mengetahui pengiriman Gula Merah mengunakan kardus atau Plastik, Setiap kardus atau plastik berat bersih 8kg dan Auditor harus pula mengetahui kapitas truk yang akan mengirim Gula Merah tersebut.
    Cara Auditor untuk mengambil nilai wajar, berapa kardus dalam 1ton?
    = 1ton (1000kg) : 8kg (berat dalam 1kardus), maka akan diketahui kardus dalam 1ton dan apabila perusahaan mengirimkan 5ton Gula merah = ( jumlah kardus dalam 1ton x 5), maka diketahui jumlah kardus dalam 5ton tersebut.

    ReplyDelete
  19. Nama : Evi Wijasari
    NIM : 0802030043
    Prodi : Akuntansi S1

    cara mengukur berat berlian

    Sebagai audit kita tidak boleh begitu saja terlalu percaya terhadap kewajaran suatu transaksi di suatu perusahaan. Misalnya pada perusahaan yang melakukan transaksi pembelian berlian.
    Dalam mengukur berlian mungkin kita pernah dihadapkan pada suatu permasalahan :
    Saat mengukur berlian dengan Alat Moe atau AD leveridge ternyata tinggi berlian tidak bisa diukur karena culet tertutup oleh perhiasan pengikat. Ada berbagai cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
    rumus untuk menghitung berlian dengan cara cepat tanpa mengukur tinggi sebuah berlian. Yang kita ukur hanyalah Diameternya saja.
    Memang cara ini sangat sederhana dan sangat membantu dalam memperkirakan berat berlian.
     

    B = (d / 6,47)3
     
    B= berat berlian
    d= Diameter berlian dalam satuan milimeter
    Rumus diatas hanya untuk berlian bulat / Round
    Sebenarnya rumus ini mengasosiasikan bahwa tinggi berlian adalah 60% dari panjang diameter .
    Contoh perhitungan :
    Sebuah berlian diukur diameternya 10 mm sedangkan tingginya tidak bisa diukur karena berlian terikat perhiasan yang menutupi culetnya berapa berat berlian tersebut.
    1. Jika kita gunakan rumus  B = r2.T.0,0245
    maka r = 1/2 D = 1/2 x 10 = 5 dan T = 60 % 10 = 6 mm
    jadi berat berlian = 5 x 5 x 6 x 0,0245 = 3,67 carat

    2. Sedangkan jika kita gunakan rumus P. GROZINSKI maka didapat hasil sebagai berikut :
    B = (d/6,47)3

    B = (10/6,47)3
    B = (1,545)3
    B=3,68 Ct
    dan hasilnya hampir sama khan?

    ReplyDelete
  20. Nama : Rian Sulistiana
    NIM : 0802030060
    Prodi : Akuntansi SI
    Cara Menghitung Volume Material Pasangan Bata
    Sebagai audit kita jangan terlalu percaya terhadap kewajaran suatu transaksi di sebua perusahaan bangunan. Misalnya pasangan batu bata biasa digunakan sebagai dinding rumah maupun gedung, baik berfungsi sebagai penyekat ruangan maupun aksesoris bangunan. sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata sebaiknya dihitung terlebih dahulu kebutuhan volume material bata yang diperlukan, sehingga tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan bata pada saat proses pelaksanaan pasangan dinding bata.

    setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah tenaga yang dibutuhkan.

    langkah pertama adalah menghitung luasan pasangan dinding bata volume = 20 m x 3 m = 60m2
    berikutnya mencari data analisa BOW untuk 1m2 pasangan dinding bata adalah
    Pasangan batu bata dengan 1 Pc : 4 Ps per m2 tebal ½ bata
    80,0000 Buah Batu bata
    0,4000 Sak semen
    0,0510 M3 Pasir pasang
    0,0480 Mandor
    0,0160 Kepala tukang batu
    0,1600 Tukang batu
    0,4800 Pekerja
    selanjutnya berdasarkan analisa diatas dapat dihitng volume material seluas 60 m2
    kebutuhan material untuk 60m2 pasangan bata adalah
    80,0000 x 60 m2 = 4800 Buah batu bata
    0,4000 x 60 m2 = 24 sak semen
    0,0510 x 60 m2 = 3.06 m3 pasir pasang
    kebutuhan tenaga untuk 60 m2 pasangan bata adalah
    0,0480 x 60 m2 = 2.88 hari mandor
    0,0160 x 60m2 = 0.96 hari kepala tukang batu
    0,1600  x 60 m2 = 9.6 hari Tukang Batu
    0,4800 x 60 m2 = 28.8 hari Pekerja
    untuk jumlah tenaga dapat dihitung dengan cara
    misalkan kita menginginkan pekerjaan tersebut selesai dalam 5 hari naka jumlah tenaga untuk pasangan batu bata seluas 60 m2 adalah:
    2.88 hari: 5 = 0.576 dibulatkan 1 mandor
    0.96 hari : 5 = 0.192 dibulatkan 1 kepala tukang batu
    9.6 hari: 5 = 1.92 dibulatkan 2 Tukang Batu
    28.8 hari : 5 = 5.76 dibulatkan 6 Pekerja

    ReplyDelete
  21. Arif Rakhman Khakim
    0902030069

    beberapa tekhnik audit:

    1. pengujian fisik adalah pengujian subtantif yang melibatkan perhitungan atas aktiva berwujud.sasarannya adalah membuktikan keberadaan (existence) hal-hal yang tersaji dalam laporan keuangan klien.
    contoh: auditor mendatangi klien dan melakukan cash opname.
    2. konfimasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh bukti audit dengan cara meminta tanggapan baik secara tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independenmengenai item-item tertentu yang memperngaruhi laporan keuangan klien.
    contoh: auditor mengirim surat yang berisi jumlah piutang yang dimiliki klien untuk mengkonfirmasi benar tidaknya jumlah piutang yang dimiliki klien kepada pelanggan tersebut.
    3. dokumentasi adalah metode pengumpulajn bukti audit yang dilakukan oleh auditor dengan menguji berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.
    contoh: auditor meminta data berupa salinan salinan faktur penjualan,laporan waktu kerja karyawan,dan laporan penerimaan persediaan
    4. prosedur analitis adalah metode pengumpulan bukti audit yang digunakan auditor dengan cara melakukan mempelajari data klien, lalu mencari berbagai perbandingan atas data klien yang berupa saldo dan rasio klien,kemudian mencari hubungan-hubungan data tersebut.
    contoh: auditor membandingkan laba klien dengan laba industry sejenis dengan usaha klien guna untuk mengetahui kewajaran laba yang terdapat dalam laporan keeuangan klien.
    5. wawancara kepada klien adalahmetode pengumpulan bukti yang melibatkan pertanyaan baik lisan maupun tulisan oleh auditor.
    contoh: auditor membuat daftar pertanyaan atau quisioner sesuai dengan kegiatan perusahan tersebut
    6. hitung uji adalah metode pengumpulan bukti dimanaauditor melakukan proses pengulanagan aktivitas klien, kemudian hasil yang diperoleh auditor tersebut dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh klien untuk mendapatkan bukti audit.
    contoh: auditor memilih beberapa data transaksi klien dengan menggunakan sampling.
    7. observasi adalah penggunaan indera-indera untuk menilai aktivitas fisik klien.observasi berhubungan dengan memperhatikan serta menyaksikan pelaksanaan dari suatu aktivitas atau kegiatan klien.
    contoh: auditor mengamati proses perhitungan persediaan klien untuk mengamati ketelitian dan kompetensi pegawai klien dalam pelaksanaan perhitungan persediaan.

    ReplyDelete
  22. NAMA : TRIANA MA'FUDAH
    NIM :0802030009
    AKUNTANSI S1/V

    Teknik Pengukuran Batubara

    Sebagai seorang auditor sebuah perusahaan, dalam sebuah transaksi pembelian kita dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu apakah transaksi tersebut wajar atau tidak sehingga kita tidak harus percaya begitu saja. Hal yang kita lakukan adalah mememastikan apakah transaksi telah dicatat dengan nilai yang wajar (valuation ).
    Misal dalam sebuah transaksi pengiriman batubara ke PLTU Suralaya untuk proses produksi Tenaga Listrik. Seorang auditor melakukan pengecekan terlebih dahulu.
    Sistem penanganan batubara (Coal Handling System) di PLTU Suralaya terdiri dari peralatan bongkar muat batubara dari kapal dan peralatan transportasi dari tempat bongkar menuju tempat tujuan. Batu bara yang dibongkar dari kapal dapat langsung disalurkan menuju coal bunker di setiap unit atau dapat ditampung terlebih dahulu di stock area. Pada saat proses bongkar muat dari kapal tongkang, penyimpanan di stock area, dan sebelum masuk coal bunker terdapat belt weighter yang berfungsi sebagai timbangan untuk menimbang batubara. Timbangan ini bersifat dimanis karena menimbang laju aliran batubara yang sedang berjalan di atas Belt Conveyor untuk diketahui flow rate dalam satuan Ton/jam yang melewati conveyor.
    Setelah hasil timbang batubara itu muncul,seorang auditor dapat mengetahui bahwa antara permintaan barang dengan barang yang diterima sudah sesuai atau belum.

    ReplyDelete
  23. Nama : Lena Pratiwi
    NIM : 0802030054

    Sebagai Auditor dalam menganalisis sebuah laporan keuangan harus mengetahui keberan keseluruhan jumlah yang dilaporkan, termasuk persediaan. Untuk menghitung persediaan berupa Pupuk pada usaha yang bergerak dibidang Pertanian, Auditor hanya cukup menimbang satu karung Pupuk untuk mengetahui berat bersih sebenarnya, Pupuk tersebut ditimbang untuk membuktikan apakah berat bersih yang tercantum dalam karung Pupuk tersebut sesuai dengan berat bersih Pupuk sebenarnya. Kemudian setelah mengetahui berat bersih sebenarnya, Pupuk beras bersih tersebut dikalikan banyaknya tumpukan karung yang berisi Pupuk yang ada di tiap gudang dan sesuai dengan klasifikasi Pupuk masing-masing. Dengan demikian auditor akan dengan cepat mengetahui berapa banyak persediaan Pupuk tersebut.

    ReplyDelete
  24. Nama : Yudi Kuswoyo Ramdhan
    NIM : 0802030061

    Seorang Auditor harus mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan persediaan barang pada sebuah perusahaan yang sedang di audit olehnya dan harus mengerti cara Auditor menghitung persediaan dari sebuah perusahaan.
    Sebagai contoh, persediaan barang berupa kertas pada perusahaan pembuat kertas. Persediaan berupa kertas dapat dihitung dengan cara menghitung jumlah rim. Agar penghitungannya lebih mudah dapat dilakukan dengan cara mengalikan tumpukan rim seperti menghitung volume pada kubus ataupun balok. Dengan begitu dapat diketahui berapa banyak persediaan kertas dalam perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  25. Nama : Ritasari
    NIM : 0802030010
    Judul : Penilaian Persediaan Tembakau dan SDH

    * Penilaian Persediaan Tembakau yang masih berada di kebun pada pabrik rokok.

    Untuk menilai persediaan tembakau yang masih di kebun Auditor dapat melakukannya dengan cara:
    1. Melihat hasil panen dari laporan hasil panen sebelumnya
    2. Dari hasil panen sebelumnya kemudian dikurangi biaya pemilihan daun, pemanggangan, fermentasi dan biaya pemeliharaan.
    3. Harga disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku sekarang.

    * Penilaian Persediaan Sumberdaya Hutan (Kayu)
    pada perusahaan kayu yang mempunyai ijin mengeloloa hutan.

    Metode Penilaian:
    1. Nilai aktual (bukan potensial)
    *Pendekatan biaya (normal)
    *Pendekatan harga (kasus khusus: hutan)
    2. Hutan sebelum waktunya ditebang - nilai potensial:pendekatan biaya plus allowance.
    3.Hutan dinilai dari nilai aktual (realization value) hanya darikayu yang dapat dijual.
    4. Hutan dinilai berdasarkan capitalization value. Asumsinya:volume hasil kayu per tahun sama.

    Subyektivitas Penilaian:
    1.Penilaian hutan tergantung (obyektif): area, umur, volume, produktivitas tegakan.
    2.Asumsi (subyektif): daur/rotasi tebangan, biaya & harga yang digunakan; hutan hendak diapakan - dikelola secara lestari, ditebang & dikonversi.
    3.Adanya konsensus dan pedoman penilaian sangat urgen.

    ReplyDelete
  26. NAMA : DANAN HERYAWAN
    NIM : 0802030037

    CARA MENGUKUR VOLUME TINTA PRINTER
    Seorang auditor yang profesional tidak boleh terlalu percaya begitu saja terhadap kewajaran transaksi di suatu perusahaan. Kita harus mempunyai strategi tertentu untuk menghitung nilai kewajaran tersebut. Sebagai contoh jika kita ingin mengetahui volume tinta printer, kita tidak mungkin membuka segel tersebut satu persatu karena akan merugikan klien. Cara yang digunakan oleh auditor yaitu dengan cara menggunakan botol bekas tinta tersebut, kemudian diberi air biasa sampai mencapai ketinggian dan volume yang sama. Kemudian pada botol yang diberi air tersebut diukur dengan menggunakan gelas ukur. Sampai kemudian diperoleh volume pada botol tinta tersebut. Selanjutnya kita tinggal menghitung jumlah boto yang tersedia dan mengkalikan dengan jumlah volume per botol tersebut. Dengan demikian auditor dapat mengetahui jumlah persediaan secara fisik yang sebenarnya.

    ReplyDelete
  27. Nama :Dwi F Bastian
    Nim :0802030050


    Pada perusahaan pembuat tepung sebagai contoh pada perusahaan CAKRA KEMBAR Untuk menghitung persediaan Tepung pada perusahaan dibidang bahan makanan.
    Auditor hanya cukup menimbang satu karung Tepung untuk mengetahui berat bersih sebenarnya kemudian dikalikan banyaknya tumpukan karung yang berisi Tepung yang ada di gudang dan sesuai dengan jenis Tepung masing-masing. Dengan demikian auditor akan dengan cepat mengetahui berapa banyak persediaan Tepung pada perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  28. Nama : Herny purwati
    Nim : 0802030003

    Seorang Auditor harus mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan persediaan barang pada sebuah perusahaan yang sedang di audit olehnya dan harus mengerti bagaimana cara menghitung persediaan sebuah perusahaan.Misalkan dalam perusahaan getuk goreng,singkong dapat dihitung dengan cara mengetahui berat bersih satu karungnya(per kg),satu karung singkong tersebut dikalikan dengan tumpukan karung singkong yang ada di gudang. Dengan begitu dapat diketahui berapa banyak persediaan singkong dalam suatu perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  29. Nama : Hermawan Adhi Wijaya
    Nim : 0802030030

    Pengukuran persediaan kedelai dalam sebuah gudang perusahaan kecap
    seorang auditor harus dapat mengukur suatu persediaan dalam suatu perusahaan yang sedang di auditnya. Misalkan dalam perusahaan kecap,bahan utama dari pembuatan kecap salah satunya yaitu kedelai.jika seorang auditor diminta mengukur persediaan kedelai,maka auditor tersebut dapat mengukurnya dengan cara menghitung berapa kilogram kedelai dalam karung,setelah itu dikalikan dengan jumlah karung yang ada dalam gudang perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  30. Nama : Irvan kurniawan
    Nim : 0802030045

    Sebagai Auditor dalam menganalisis sebuah laporan keuangan harus mengetahui keberan keseluruhan jumlah yang dilaporkan, termasuk persediaan. Untuk menghitung persediaan berupa ikan krapu tikus pada usaha yang bergerak dibidang Perikanan, Auditor hanya cukup menimbang satu ikan krapu tikus untuk mengetahui berat bersih sebenarnya dan mengukur panjang tubuhnya, ikan tersebut ditimbang untuk membuktikan apakah berat bersih yang tercantum dalam laporan keuangan trsebut sesuai dengan berat bersih ikan sebenarnya, kemudian setelah mengetahui berat bersih sebenarnya, ikan tersebut diukur panjang tubuhnya untuk membuktikan apakah panjangnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam laporan tersebut, pengukuran kedua jenis tersebut yaitu berat dan panjang maka dikalikan banyaknya ikan yang ada di tiap wadah/kolam dan sesuai dengan klasifikasi wadah/kolam masing-masing. Dengan demikian auditor akan dengan cepat mengetahui berapa banyak persediaan ikan kerapu tikus pada perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  31. Nama : Deskari Yuriana
    NIM : 0802030008


    Judul : Pengukuran persediaan Klanting


    Pada perusahan Klanting memberikan data persediaan jumlah klanting kepada auditor.
    Namun auditor tidak akan langsung percaya dengan data yang diberikan oleh perusahaan tersebut, dikarenakan berat isi dari setiap ball klanting yang masih tersedia belum tentu pas, yang dimana berat isi sebenarnya yaitu 5 Kg/ball, namun belum tentu di dalam persediaan ini masih utuh 5 Kg, hal tersebut bisa bisa disebabkan antara lain karena faktor waktu yang lama sehingga mengakibatkan berat klanting menyusut,adanya pembungkus klanting yang rusuk dan pengikat bungkus yang kurang sempurna,dan terdapat pembungkus yang bocor karena tejatuh sehingga mengakibatkan bentuk klanting tidak utuh lagi (remuk).Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah dengan sistem sampel, yaitu auditor mengambil salah satu sample ball klanting sehigga auditor dapat mengetahui berat isi dari setiap ball klanting yang ada pada persediaan tersebut, yang dimana pengecekan persediaan tersebut menggunakan satuan kilogram (Kg) sehingga auditor dapat melakukannya dengan menimbang sesuai berat isi yaitu 5 Kg/ball, selanjutnya dikalikan dengan jumlah persediaan yang ada tiap ballnya.

    ReplyDelete
  32. nama : saeful Muslimin
    NIM :0802030062

    seorang auditor dalam memberikan keputusan wajar dalam pada saat memeriksa suatu laporan keuangan ataupun bukti transaksi sebuah perusahaan tidak boleh asal-asalan. misalkan sebuah perusahaan akan membuat atau mendirikan sebuah gedung yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat industri. dan dalam membuat gedung tersebut perusahaan menggunakan batu bata,ternyata perusahaan membutuhkan dana sekitar 1milyar,sampai gedung tersebut dapat digunakan.untuk mengetahui hal tersebut seorang auditor harus mengidentifikasinya dulu dengan identifikasi karakteristik properti.dengan cara menilai lokasi,fisik,legal dan atribut ekonomi.apabila dengan penilaian tersebut dapai diperoleh keterangan yang jelas barulah seorang auditor dapat memberikan keputusan wajar atau tidak.

    ReplyDelete
  33. Nama : Meity Fitriana
    Nim : 0802030013
    Judul : pengukuran persediaan tepung pada perusahaan mie instant


    Sebuah perusahaan mie instant memberikan data persediaan tepung yang ada di gudang kepada auditor. Dari data persediaan tersebut auditor tidak boleh percaya dan yakin akan laporan persediaan tepung tersebut . Auditor dapat melakukan perhitungan kembali atas persediaan tepung yang ada di gudang apakah sudah sesuai atau belum dengan yang di laporkan oleh pemilik perusahaan tersebut. Untuk memastikannya auditor dapat mengambil satu karung tepung untuk di timbang misal 1 karung tepung berisi 50kg, apabila sudah yakin bahwa 1 karung tepung berisi 50kg maka dapat di kalikan dengan jumlah karung tepung yang ada di gudang tersebut. Dari cara yang di ambil oleh auditor tersebut maka seorang auditor dapat mengambil nilai yang wajar untuk dapat mengetahui berapa total persediaan tepung yang ada dalam gudang tersebut.

    ReplyDelete
  34. Nama : ALFIKA ANINDITA
    Nim : 0802030019

    "MENGHITUNG PERSEDIAAN OBAT"

    KARTU PERSEDIAAN OBAT
    Harus ada kartu persediaan bagi setiap barang di gudang. Simpan kartu persediaan bersama dengan barang di atas rak. Gunakan kartu persediaan untuk mengikuti gerakan barang (yaitu, mencatat kapan dan bagaimana barang dipakai).
    Di atas kartu persediaan tertulis:
    •NAMA barang/ obat, termasuk bentuk dan dosis
    •NOMOR KODE yang mengidentifikasi barang
    •SATUAN + UKURAN ( wadah barang + jumlah barang dalam wadah)
    •HARGA satuan
    •BATAS PEMESANAN ULANG (jumlah satuan untuk dipesan)
    Mungkin ada barang di gudang yang terdiri dari berbagai bentuk (tablet, cairan, atau salep), dosis (amoksilin tablet 250 mg atau 500 mg) atau ukuran satuan (botol 1000 tablet atau botol 500 tablet). Bila ada, harus ada kartu persediaan yang terpisah untuk setiap bentuk, dosis dan ukuran satuan dari barang tersebut. Jangan gunakan kartu yang sama untuk bentuk, dosis atau ukuran satuan yang berbeda dari suatu barang.
    Saat mencatat pada kartu persediaan, gunakan bolpen untuk mengisi Barang/Obat, Nomor kode, dan Satuan + ukuran. Informasi ini tidak berubah. Gunakan pensil untuk harga dan batas pemesanan ulang. Harga dan batas pemesanan ulang dari suatu barang dapat berubah. (Batas pemesanan ulang akan dipelajari di bab berikut, Bagaimana Memesan Persediaan.)
    Kartu Persediaan juga mempunyai lajur untuk mencatat informasi tentang pergerakan barang:
    •Tanggal penerimaan atau pengeluaran
    •Diterima dari, nama pemasok obat yang mengirim barang ke gudang anda
    •Jumlah yang diterima, jumlah satuan yang diterima gudang
    •Diberikan ke, nama bagian fasilitas yang memberi obat ke pasien
    •Jumlah yang diberikan, jumlah satuan yang dikeluarkan gudang
    •Saldo persediaan, jumlah satuan yang tersisa di gudang
    •Keterangan, informasi penting tentang pergerakan barang
    •Tanda tangan dari orang yang mencatat pergerakan barang
    Dan pada lajur KETERANGAN, catat sisa awal dari kartu sebelumnya, nomor permintaan pemesanan dan tanggal kadaluarsa barang yang diterima, perubahan harga, dan informasi tentang penyingkiran barang yang kadaluarsa, bermutu buruk atau berlebihan. Catat setiap informasi lain yang penting bagi pengelolaan obat dan persediaan di fasilitas anda.
    Catat setiap kali anda menerima atau mengeluarkan suatu barang. Catat hanya satu pergerakan (yaitu, satu penerimaan atau satu pengeluaran) tiap baris. Catat pada saat terjadi pergerakan.
    Bila fasilitas kesehatan yang melakukan pembayaran persediaan, anda harus tahu harga dari setiap barang dalam gudang. Bila anda mengetahui harga, anda dapat menghitung harga dari persediaan barang dalam gudang dan biaya dari persediaan yang akan dipesan. Anda akan mengetahui perkiraan perbedaan harga dari barang yang sama. Misalnya, tablet lebih murah dibanding bentuk cair dari obat yang sama.
    Untuk menghitung nilai dari persediaan di gudang:
    • Kalikan jumlah sisa barang dengan harga per satuan saat ini.
    MISAL :
    Sisa persediaan amoksisilin tablet 250 mg adalah 12 botol. Harga per botol saat
    ini adalah $25.55. Nilai stok amoksisilin 250 mg adalah $306.60
    12 botol x $ 25.55 = $306.60

    ReplyDelete
  35. Nama : Rahil Anisa
    NIM : 0802030049
    Judul :Teknik valuation pada pabrik gula

    Perusahaan Gula Pasir

    Setiap auditor yang melaksanakan audit di perusahaan tidak boleh terlalu percaya terhadap kewajaran suatu transaksi. Misal perusahaan melakukan transaksi pembelian tebu dari para petani tebu untuk pembuatan gula pasir. Perusahaan membutuhkan 200 ton tebu setiap harinya untuk menghasilkan 14 ton gula. Auditor tidak mungkin menimbang banyaknya tebu dan gula yang dibeli perusahaan.
    Langkah yang dilakukan untuk mengetahui kewajaran adalah menggunakan
    Turn Over, Service Level, dan Inventory Accuracy. Setelah itu, kita harus mengetahui bahwa berat tebu yang digunakan sesuai dengan yang tersedia dilakukan melalui sebuah box besar yang kapasitasnya 200 ton lalu ditimbang. Sedangkan untuk gula yang dihasilkan sebanyak 14 ton dilakukan secara manual yaitu dengan memasukkannya kedalam karung yang kapasitasnya 50 kg sebanyak 280 karung. Jika,jumlah gula mencukupi sebanyak 280 karung maka persediaan tersebut sesuai dengan yang diproduksi. Dan, auditor menyocokkannya dengan pencatatan di gudang.

    ReplyDelete
  36. NAMA : Danang Adi P
    NIM : 080203004
    Judul: pembuktian berat bersih cat

    Jika kita menjadi seorang auditor kita hendaklah teliti dalam memeriksa segala sesuatu yang di laporkan oleh suatu perusahaan. misalakan perusahaan melaporkan suatu transaski pembelian cat guna memberikan warna pada gedung yang telah di bangun oleh perusahaan. Perusahaan melaporkan bahwa telah membeli cat tembok sebanyak 50 ember cat yang masing-masing ember mempunyai berat bersih 20 Kg. apa bila kita mau mengecek berat bersih 1 ember cat dengan cara menuangkan cat kedalam wadah kemudian di timbang pastilah tidak akan di perbolehkan oleh penjual cat. alternatifnya ialah kita minta sample ember cat yang kosong lalu kita timbang berapa berat ember cat tersebut. jika berat ember sudah di ketahui maka untuk mengitung berat bersih cat sangat lah mudah tinggal mengurangkan berat cat keseluruhan dengan berat ember tadi. Selain itu kita juga harus mengecek seberapa luas permukaan tembok yang akan di cat dan kita cek berapa banyak cat yang sebenarnya harus di sediakan untuk mengecat tembok tersebut. Apakah jumlah 50 ember itu wajar atau tidak.

    ReplyDelete
  37. NAMA :YULIANI RAHMAWATI
    NIM : 0802030058
    PENGUKURAN PERSEDIAAN SEPRITUS

    Sebuah perusahaan pembuatan sepritus memberikan data mengenai persediaan barang kepada seorang auditor. Dimana setipa barang belum tentu sama takarannya dikarenakan barang tersebut mudah memuai, biasanya dikarenakan dalam pengemasannya kurang tertutup dengan sempuran, dengan begitu akan mengecewakan konsumen pengguna sepritus. Maka auditor tidak mudah percaya begitu saja pada laporan yang telah diberikan. Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah dengan mengambil salah satu sample suatu botol sepritus sehigga auditor dapat mengetahui satu takaran botol yang ada pada persediaan tersebut, dimana pengecekan persediaan tersebut menggunakan satuan liter sehingga auditor harus melakukannya dengan cara menuangkan sepritus tersebut kedalam gelas ukur yang sudah bertuliskan takaran yang sudah pasti pas, kemudian setelah itu dikalikan dengan jumlah persediaan yang ada tiap botolnya. Yang semestinya secara normal semua botol memiliki takaran yang sama yaitu 1 liter / botol.

    ReplyDelete
  38. Nama : Nurharyani
    NIM : 0802030047
    Judul : Penilaian Persediaan Biji Besi

    Seorang auditor harus mengecek kewajaran persediaan yang telah dilaporkan perusahaan dalam proses audit, dengan cara mengumpulkan bukti-bukti antara lain:
    1. Pengujian Fisik. Yaitu menguji/menghitung fisik persediaan biji besi yang dimiliki oleh perusahaan.
    2. Konfirmasi. Yaitu penerimaan tanggapan dari pihak ketiga yang independen mengenai akurasi informasi sebagaimana yang dimaksud oleh auditor.
    3. Dokumentasi. Yaitu pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien atas laporan persediaan.
    4. Prosedur Analitis. Yaitu evaluasi informasi keuangan dengan cara mempelajari
    hubungan logis antara data keuangan dengan data non keuanagan, meliputi rasio dan perbandingan antara jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.
    5. Tanya jawab dengan klien untuk mendapatkan informasi dengan cara mengajuan pertanyaan mengenai persediaan biji besi baik secara lisan maupun tertulis kepada klien/pegawai klien.
    6. Reperformance/Pelaksanaan Ulang/Uji hitung. Auditor menguji perhitungan yang
    dilakukan klien. Misalnya menghitung kembali penjumlahan ke bawah, menghitung kembali perkalian antara harga jual per unit dengan kuantitas barang yang terjual.

    ReplyDelete
  39. Nama : Vita Annis Pranitya
    NIM : 0802030042
    Judul : Penghitungan Persediaan Kopi Bubuk dengan metode penghitungan fisik persediaan

    Sebuah perusahaan Kopi bubuk memberikan data persediaan kopi yang ada di gudang kepada auditor.
    Setiap auditor yang melaksanakan audit di perusahaan tidak boleh terlalu percaya terhadap kewajaran suatu transaksi. Misalkan Sebuah perusahaan kopi bubuk melakukan transaksi dengan para petani kopi untuk menghasilkan kopi bubuk. Seorang Auditor dapat melakukan perhitungan kembali atas persediaan kopi yang ada di gudang apakah sudah sesuai atau belum dengan yang di laporkan oleh pemilik perusahaan. Persediaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode penghitungan fisik persediaan.
    Di misalkan Perusahaan membutuhkan 10 ton kopi setiap harinya untuk menghasilkan 1 ton kopi bubuk. Untuk persediaan kopi yang dibeli dari petani, auditor dapat menimbangnya dengan menggunakan karung yang berkapasitas 10 ton.
    Sedangkan untuk kopi bubuk yang dihasilkan sebanyak 1 ton dilakukan dengan cara memasukkan hasil kopi bubuk tersebut kedalam plastik yang berkapasitas 10 kg,maka akan diperoleh 100 plastik kopi bubuk. Apabila terdapat persediaan 100 plastik kopi bubuk dan jika persediaan itu pun cocok dengan pencatatan yang ada di gudang, maka auditor dapat mempercayai transaksi yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut.

    ReplyDelete
  40. Reni Fitri Astuti
    0802030027
    Akuntansi S1/ V


    PENGUKURAN PERSEDIAAN MINYAK OLI (PELUMAS)

    Suatu perusahaan Minyak Oli (Pelumas) melaporkan data persediaan minyak oli (pelumas) kepada auditor, namun auditor tidak akan langsung percaya dengan data yang diberikan oleh perusahaan tersebut, dikarenakan volume dari tiap kaleng yang masih tersedia belum tentu sesuai dengan yang sebenarnya. Di mana takaran sebenarnya ialah 1 liter / kaleng, namun belum tentu di dalam persediaan ini masih utuh 1 liter/ kalengnya. Dikarenakan setiap pengisian 1 kaleng oli ada yang tidak penuh. Untuk mengetahui nilai wajar dari tiap kaleng tersebut auditor mengambil salah satu sample kaleng oli sehigga auditor dapat mengetahui suatu persediaan oli yang telah dikemas dalam kaleng. Kemudian dengan melakukan pengecekan terhadap volume dari kaleng tersebut misal berbentuk tabung yaitu phi x r2 x t. Menghitung berapa jumlah kaleng dalam tiap dus. Misal tiap 1 dus berisi 20 kaleng minyak oli (pelumas) kemudian tiap kaleng oli dikalikan dengan jumlah persediaan yang ada di tiap dus. Selain itu di laporan keuangan terdapat harga per kalengnya Rp 10.000 kemudian dikalikan dengan jumlah dus yang ada dalam persediaan perusahaan. Sehingga di ketahui jumlah yang sebenarnya setelah di cek ulang oleh auditor.

    ReplyDelete
  41. Pengukuran Laporan Keuangan PT. Bimantara Persada


    Auditor menduga terdapat sedikit salah saji dalam kas dan aktiva tetap dan sejumlah salah saji dalam piutang dagang dan persediaan. Berdasarkan pengalaman di masa lalu dengan klien, auditor memperkirakan bahwa kas dan aktiva tetap hanya sdikit memakan biaya untuk pemeriksaannya disbanding dengan rekening lainnya. Dengan asumsi bahwa taksiran awal materialitas laporan keuangan adalah 1% dari total aktiva atau Rp 100.000, maka auditor dapat membuat dua rencana pengalokasian sebagai berikut :



    PENGELOLAAN MATERIALITAS
    Rekening
    Rencana A
    Persen
    (%)
    Rencana B
    Persen
    (%)
    Kas
    Rp 5.000
    5%
    Rp 2.000
    2%
    Piutang Dagang
    Rp 15.000
    15%
    Rp 18.000
    18%
    Persediaan
    Rp 30.000
    30%
    Rp 50.000
    50%
    Aktiva Tetap
    Rp 50.000
    50%
    Rp 30.000
    30%
    Total
    Rp 100.000
    100%
    Rp 100.000
    100%

    Dalam rencana A, materilitas telah dialokasikan secara proporsional ke tiap rekeninga tanpa mempertimbangkan salah saji yang diperkirakan ataupun biaya pemeriksaannya. Dalam rencana B, pengalokasian lebih besar diberikan pada piutang dan persediaan karenadiperkirakan memiliki salah saji lebih besar dan biaya pendeteksiaannya juga besar. Oleh kareni itu, jumlah bukti yang diperlukan untuk rekening-rekening ini juga lebih sedikit (dibandingkan dengan rencana A) karena ada hubungan terbalik antara materialitas saldo rekening dengan bukti. Sebagai akibatnya, auditor menetapkan proporsi lebih besar dari total salah saji yang diperkirakan pada rekening-rekening tersebut yang biaya pendeteksian salah sajinya lebih mahal. Meskipun pengalokasian untuk kas dan aktiva tetap yang lebih kecil menyebabkan bertambahnya jumlah bukti yang diperlukan untuk rekening-rekening tersebut (disbanding rencana A), namun karena biaya pendeteksiannya lebih rendah maka secara keseluruhan akan lebih hemat.
    Pengalokasian taksiran awal materialitas bisa direvisi sejalan dengan perkembangan pekerjaan lapngan. Diketahui dalam rencana B , jika telah dilakukan audit atas piutang. Maksimum salah saji dalam rekening tersebut diperkirakan Rp 8.000, maka kelebihan yang tidak terpakai sebanyak Rp 10.000 dan rekening terssebut dapat direlokasikan ke dalam persediaan.


    Nama : Fajrina Septi Wardhani
    NIM : 0802030032

    ReplyDelete
  42. Nama : Andhika Luqman H
    Nim :0802030028

    Pengukuran Persediaan Perusahaan Kecap

    Sebuah perusahaan kecap memberikan data persediaan kecap di gudang yaitu sebanyak 30 botol yang per botol berisi 1liter kepada auditor. Auditor tidak boleh langsung percaya, karena ukuran per botol kecap bisa saja berbeda yang disebabkan antara lain karenatebal/tipisnya botol, dan terkadang ada juga botol yang pecah sehingga jumlah kecap dalam botol tersebut tidak genap 1liter. Maka dari itu, agar auditor dapat mengetahui nilai wajar, dan tidak ragu-ragu, maka auditor harus menuangkan kecap per botol tersebut ke dalam gelas ukur (satuan liter), dengan begitu auditor dapat meyakini kebenaran kapasitas persediaan kecap per botol dengan jumlah keseluruhan 30 botol kecap yang terdapat dalam perusahaan kecap tersebut.

    ReplyDelete
  43. Nama : Nok Farikhatun
    Nim : 0802030017
    Judul : Pengukuran Persediaan jeruk dalam gudang


    Perusahaan Minuman sari buah jeruk adalah produk minuman yang diperoleh/diperas secara mekanis dari buah jeruk Tangarin seperti jeruk manis (Citrus sinensis L. Osbeck), jeruk siam (Citrus reticula Blanco), atau varietas lainnya seperti jeruk keprok (Citurs nobilis (Andrew) Var. Chrysocarpa) matang atau dari pengenceran konsentrat sari buah jeruk, tanpa fermentasi, diawetkan dan dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diijinkan.
    Perusahaan tersebut telah memberikan data persediaan jeruk kepada auditor. Auditor harus lebih teliti untuk mengecek persediaan jeruk dalam gudang yang telah dilaporkan oleh perusahaan tersebut, auditor hendaknya menghitung kembali untuk mengetahui total persediaan jeruk dalam gudang. Dan auditor hendaknya mengecek ulang apakah jeruk tersebut masih layak untuk dikonsumsi atau tidak. Seorang auditor tidak mungkin menghitung atau mengecek satu per satu persediaan jeruk dalam gudang. Dalam hal ini auditor perlu cara untuk mengambil nilai yang sewajarnya dengan cara auditor menyiapkan box dengan ukuran yang sama dan jeruk tersebut dimasukan kedalam box dengan timbangan per box berisi 5 kg jeruk, dan jumlah box yang berisi jeruk (dengan berat yang sama) dikalikan dengan jumlah box yang ada, dengan demikian total persediaan jeruk yang ada dalam gudang akan diketahui total persediaan jeruk yang ada digudang.

    ReplyDelete
  44. Nama : Sri Lestari Adi Nur’aeni
    NIM : 0802030001
    Prodi : Akuntansi



    Mie instant merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Mie instant sering dikonsumsi sebagai makanan alternatif pengganti makanan pokok. Sejalan dengan perkembangan produksi mie instan produksi tepung terigu juga mengalami peningkatan. Hal ini karena bahan baku dasar mie instan adalah tepung terigu. Peningkatan produksi tepung terigu rata-rata tiap tahunnya meningkat dengan laju 2,4 %, seperti yang diperlihatkan pada tabel 3 berikut ini
    Tabel 3 Perkembangan Produksi Tepung Terigu, Tahun 2004-2006
    Tahun
    Produksi (Ton)
    Perubahan (%)
    2004
    2005
    2006
    2.914.513
    2.399.331
    2.585.486
    -
    7,7
    10,5
    Rata-rata
    -
    2,8

    Dari data tersebut auditor dapat mengetahui perkembangan produksi tepung terigu dari tahun 2004-2006 yang terjadi dalam perusahaan mie instan.

    Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.

    ReplyDelete
  45. Nama : Kanti Rahayu
    Nim : 0802030023
    Akuntansi S1/V


    Sebuah perusahaan yang memproduksi saus memberikan data persediaan tomat kepada auditor. Auditor tidah boleh langsung mempercayai atas total persediaan tomat dalam gudang yang telah dilaporkan perusahaan yang bersangkutan tersebut. Auditor hendaknya menghitung kembali agar dapat mengetahui total persediaan tomat dalam gudang yang sebenar-benarnya. Dan mengetahui atas kualitas tomat yang akan diproduksi. Karena tidak mungkin seorang auditor menghitung satu per satu tomat, sedangkan persediaan tomat dalam gudang sangat banyak, maka auditor harus punya cara yang lain untuk menghitung ketepatan total persediaan tomat tersebut. Cara auditor untuk mengambil nilai yang wajar ialah dengan menyiapkan wadah yang sama untuk menaruh tomat, lalu tomat-tomat tersebut di Ttimbang. misalnya per wadah berisi 10 kg tomat, begitu untuk seterusnya berapa jumlah wadah yang terisi tomat (berat sama) dikalikan dengan 10 kg maka akan diketahui total sebenarnya persediaantomat dalam gudang tersebut.
    Selain itu untuk menentukan kualitas tomat tersebut, bisa dengan cara auditor menyurvei tempat pemasok tomat dan melihat kuallitas yang akan di dapat, selanjutnya auditor bisa menentukan apakah tomat tersebut layak atau tidak untuk di produksi. Setelah di dapat hasil tomat yang berkualiltas, baru auditor mengukur banyaknya tomat yang akan untuk diproduksi dan dapat mendapatkan hasil yang sesuai.

    ReplyDelete
  46. Nama: Desti Sustiani
    NIM: 0802030048
    Akuntansi S1/V

    PT. Herlinah Cipta Pratama adalah sebuah industri yang memproduksi makanan yang khas dari sekian banyaknya makanan tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. PT. Herlinah Cipta Pratama juga merupakan perusahaan swasta yang memproduksi dodol.
    Pembuatan dodol ini terdiri dari bahan baku utama dan bahan penunjang. Bahan baku utama meliputi beras ketan, kelapa dan gula pasir sedangkan bahan penunjang meliputi lemak, margarine, tepung terigu, garam, minyak kelapa sawit, susu bubuk, vanili, coklat, wijen, dan durian.
    PT. Herlinah Cipta Pratama adalah sebuah industri yang membuat produk akhir untuk disimpan dan kebutuhan konsumen diambil dari persediaan digudang yang dikenal dengan membuat untuk persediaan (make to stock). Dimana ciri-ciri membuat untuk persediaan (make to stock) adalah item standar (standard item), volume tinggi (high volume), terus menerus dibuat lalu disimpan, harga wajar, pengiriman dapat dilakukan segera, pelanggan (customer) tidak mau menunggu, perlu adanya persediaan pengaman (safety stock) untuk mengatasi fluktuasi. Sedangkan proses produksi yang digunakan perusahaan adalah dengan aliran terus-menerus (continous flow shop), dimana produk yang dibuat hanya satu macam produk yaitu dodol.
    Adapun situasi yang ada di PT. Herlinah Cipta Pratama tepatnya pada bagian proses produksi dodol terutama pada penempatan tata letak setiap departemen adalah masih kurang efisien. Dimana masih adanya hambatan-hambatan dalam aliran bahan (jarak antar proses yang terlalu jauh pada saat pembuatan salah satu bahkan beberapa bahan pembentuk dodol). Sedangkan tata letak yang ada saat ini adalah tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (Functional / Process Layout).

    ReplyDelete
  47. NAMA : Danang Adi P
    NIM : 0802030004
    Judul: pembuktian berat bersih cat

    Jika kita menjadi seorang auditor kita hendaklah teliti dalam memeriksa segala sesuatu yang di laporkan oleh suatu perusahaan. misalakan perusahaan melaporkan suatu transaski pembelian cat guna memberikan warna pada gedung yang telah di bangun oleh perusahaan. Perusahaan melaporkan bahwa telah membeli cat tembok sebanyak 50 ember cat yang masing-masing ember mempunyai berat bersih 20 Kg. apa bila kita mau mengecek berat bersih 1 ember cat dengan cara menuangkan cat kedalam wadah kemudian di timbang pastilah tidak akan di perbolehkan oleh penjual cat. alternatifnya ialah kita minta sample ember cat yang kosong lalu kita timbang berapa berat ember cat tersebut. jika berat ember sudah di ketahui maka untuk mengitung berat bersih cat sangat lah mudah tinggal mengurangkan berat cat keseluruhan dengan berat ember tadi. Selain itu kita juga harus mengecek seberapa luas permukaan tembok yang akan di cat dan kita cek berapa banyak cat yang sebenarnya harus di sediakan untuk mengecat tembok tersebut. Apakah jumlah 50 ember itu wajar atau tidak.

    ReplyDelete
  48. NAMA : Cahyo Eri W
    NIM : 0802030006

    Judul: Menghitung jumlah persediaan barang pada perusahaan gelas

    Sebagai auditor yang profesional kita harus sangat teliti dalam menerima seluruh laporan keuangan dari suatu perusahaan. Contohnya, pada perusahaan gelas. Perusahaan ini melaporkan jumlah persediaan gelas pada akhir tahun, yang seluruh jumlahnya sebesar Rp 200.000.000,00. Dimana dari semua jumlah persediaan tersebut, perusahaan melaporkan terdapat 20.000pcs gelas, dimana dari setiap pcs gelas tersebut terdapat item yang berbeda dan price list item yang berbeda-beda.
    Dalam pembuktiaan persediaan akhir tahun pada perusahaan tersebut, kita sebagai auditor tidak mungkin akan menghitung gelas satu persatu dan berapa seluruh jumlah-nya, baik barang maupun nilai rupiah. Solusi untuk membuktikan kebenaran laporan tersebut, kita dapat men-cek karton pembungkus gelas, biasanya perusahaan sudah mengelompokan dan membungkus gelas ke dalam karton/kardus yang sudah siap untuk dijual. Didalam karton tersebut ada yang berisi 12pcs gelas, 24pcs gelas, dan 8pcs gelas, yang dapat di masukan kedalam 1 karton dengan item dan harga yang berbeda.
    Apabila barang sudah dikelompokan, lalu langkah selanjutnya auditor harus paham dan mengerti jenis gelas dan kode gelas yang di pakai perusahaan tersebut. Setelah auditor mengerti jenis dan kodenya, maka auditor tinggal memberikan tanda untuk setiap item gelas pada karton.
    Contoh : GM 1217 fruite set analia merah, dimana didalam 1karton-nya terdapat 24pcs gelas dengan harga Rp. 414.000,00, auditor mengasih tanda A, untuk item lainnya auditor memberikan tanda B,C, dan seterusnya dengan harga dan jumlah pcs pada karton yang berbeda-beda. Nah dari situ auditor tinggal menghitung berapa banyak karton dari setiap kelompok item yang sudah di tandai oleh auditor.
    Contoh : GM1217 set analia merah, dimana didalam 1karton-nya terdapat 24pcs gelas dengan harga Rp. 414.000,00, dan auditor mengasih tanda A. Didalam kelompok tanda A tersebut terdapat 25 karton, maka jumlahnya adalah 600pcs dengan jumlah totalnya sebesar Rp. 10.350.000,00.
    Tetapi dari situ auditor juga harus men-cek isi karton tersebut. Apakah betul berisi 24pcs, atau 12pcs, atau 8pcs? Caranya, Auditor dapat mengambil 1 sample karton secara acak dari jumlah karton yang ada di setiap tanda yang sudah diberikan auditor.
    Setelah auditor men-cek dan menghitung semua jumlah gelas dan semua total nilai rupiah persediaan pada perusahaan tersebut. Dari situlah auditor akan memperoleh keyakinan, apakah pada jumlah laporan perusahaan balance dengan jumlah persediaan yang di cek oleh auditor atau tidak. Sehingga auditor dapat memberikan opini laporan keuangan pada persediaan perusahaan tersebut wajar atau tidak.

    ReplyDelete
  49. Eka Puji Widiastuti
    0802030024 / Akuntansi S1/V

    " Menilai Persediaan Suku Cadang Motor"


    Persediaan adalah barang–barang yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun melalui proses produksi dalam proses produksi (yang menunggu untuk digunakan) dalam siklus produksi perusahaan. Dalam kata lain, Persediaan juga merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.

    Untuk menilai persediaan suku cadang yang masih ada atau belum terpakai dapat menggunakan metode fisik atau perpetual.
    metode fisik digunakan dengan cara stock opname ( penghitungan langsung). Untk mengetahui jumlah persediaan suku cadang motor dapat dilakukan stock opname atau perhitungan secara langsung dengan tujuan untuk melihat kebenaran jumlah persediaan yang ada di catatan dengan persediaan yang ada di gudang. aditor dapat mengambil saple suku cadang mana yang akan di hitung.
    Apabila dari perhitungan sample tersebut ternyata ada kecocokan antara data yang ada di persediaan dengan persediaan yang dihitung secara fisik, maka laporan atas persediaan dianggap wajar secara keseluruhan.

    ReplyDelete
  50. NAMA : DYAH PUSPITASARI P.

    NIM : 0802030057 [AKUNTANSI S1/V]

    TEKNIK VALUATION PADA TOKO GROSIR PLASTIK

    Kebutuhan rumah tangga akan barang-barang dengan bahan dasar plastik sangat beragam , mulai dari sandal, gayung, ember dll. Toko GROSIR Barang PLASTIK dengan banyaknya pembelian barang, terjadi banyak transaksi juga banyaknya arus kegiatan lain yang dilakukan sehubungan dengan pembelian barang pada Pemasok.
    Toko melakukan pengecekan terhadap persediaan barang-barang yang ada dalam stok persediaan sekarang guna mengetahui barang-barang yang telah mencapai batas minimum,akan dilakukan pemesanan kembali atas barang-barng tsb.maka pada saat ini terjadi pencatatan sbb;
    Laporan barang yang harus dipesan lagi.
    Jml stok kecil dari atau sama dengan stok minimum.
    Setelah barang2 yang harus dipesan lagi dicatat, maka toko melakukan pemesanan barang tsb melalui order pembelian ke pemasok. Lalu Toko mengirim order pembelian barang tsb ke Pemasok.
    Pencetakan order pembelian
    Barang-barang yang diorder (dipesan) adalah barang-barang yang <= dari stok minimum, kemudian data barang tsb dikirim ke pemasok
    Setelah order pembelian diterima Pemasok, kemudian Pemasok mengirim barang-barang yang dipesan tsb. Ke Toko
    Kemudian Toko menerima barang-barang dari Pemasok sesuai dengan pesanannya. Barang-barang yang diterima tsb. dicatat.
    Barang-barang yang diterima, akan mempengaruhi stok barang sekarang , yaitu bertambah.
    Lalu dilakukan perhitungan dimana jumlah barang dalam persediaan akan bertambah dengan jumlah barang yang diterima.
    Setelah dilakukan perhitungan yang mengakibatkan persediaan bertambah karena barang sudh diterima, maka toko tsb. dapat melakukan transaksi penjualan barang kepada konsumen secara tunai, barang-barang yang dijual tsb dicatat setelah terjadinya transaksi. Maka akan stok barang akan berkurang.
    Lalu toko mengecek persediaan barang kalau telah mencapai stok minimum maka dilakukan pemesanan kembali trhdp barang tsb yang dikirim ke alamat pemasoknya, kemudian toko menerima pesanan kembali. Begitu seterusnya secara berulang-ulang arus kegiatan pada toko grosir plastik.

    ReplyDelete
  51. Nama : Setiyana Miswati
    NIM :0802030025
    Akuntansi S1/V

    Valution Perkebunan Nusantara IV (kelapa sawit,kakao,dan teh)
    Perusahaan mengelola 31 unit perkebunan kelapa sawit,kakao dan teh.Dalam menilai terdapat kebijakan;tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan dengan kriteria sebagai berikut:
    1.Tanaman kelapa sawit dinyatakan dinyatan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan dan antara60% sampai 70% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dengan berat tandan diatas 3 kg serta produksi rata-rata mencapai 4 sampai 6 ton per hektar per tahun.
    2.Tanaman kakao dinyatakan sebagai tanaman menghasilkban apabila tanaman telah berumur 24 bulan dan minimum 60%dari jumlah seluruh pohon per blok telah berbuah.
    3.Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur36 bulan dan pertumbuhan daun yang telah saling bertemu.
    Dari ketentuan tersebut diatas maka dapat dihitung dengan mengalikan hasil tanaman yang menghasilkan dalam setiap blok dalam 1 unit dengan harga pasar yang telah ditetapkan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak.Bahan baku, barang dalam proses dan bahan pembantu dinyataakan berdasarkan harga rata-rata.Penyisihan nilai persediaan usang dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi sebesar nilai realisasi bersih. Penyusutan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva kelapa sawit dan kakao selama 25 tahun dan teh selama 50 tahun.

    ReplyDelete
  52. Hal lain yang bisa dilakukan untuk menjaga agar Penilaian tetap dapat dipertanggungjawabkan kewajarannya adalah dengan melakukan standardisasi dalam hal penyesuaian nilai tanah. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi terjadinya perkiraan “guesstimate” yang dapat menimbulkan bias terhadap opini nilai yang dikeluarkan oleh seorang Penilai.
    Sebagai contoh: dapat dibuatkan tabel penyesuaian yang diakibatkan oleh perbedaan lokasi objek penilaian dan objek pembanding dilihat dari jaraknya dengan jalan raya sebagai berikut :

    Objek Penilaian dari Jalan Raya
    Objek Pembanding 0 – 500 m >500 – 1000 m >1000 m
    dari jalan raya
    0 – 500 m dari jalan raya 0 s.d. - 5 % -5 s.d. -10 % -10 s.d. -15%
    500 – 1000 m dari jalan raya 0 s.d. + 5% 0 s.d. - 5 % -5 s.d. -10 %
    > 1000 m dari jalan raya + 5% s.d. +10% 0 s.d. +5% 0 s.d. - 5 %

    Dengan adanya tabel penyesuaian seperti di atas maka bias-bias yang diakibatkan oleh penerapan angka penyesuaian yang berlebihan dapat dihindari. Selain itu, independensi dan judgment Penilai tetap diperhatikan dengan memberikan batasan (range) penyesuaian sehingga Penilai tetap memiliki kebebasan untuk menentukan angka penyesuaian yang paling tepat.

    nama : M agunk kahvi
    nim : 0802030021
    akuntansi S1

    ReplyDelete
  53. Pengukuran Persediaan Toko Besi Yuli
    sebagai seorang auditor jangan langsung percaya kepada data yang diberikan oleh klien misalnya.
    misalnya auditor menerima data dari toko besi Yuli untuk diaudit. Auditor harus menempuh lankah-lankah sebagai berikut:
    1. menghitung ulang persediaan yang ada
    2. membandingkan data yang telah diberikan oleh klien
    3. setelah data dihitung dan dibandingkan barulah auditor barulah auditor mengedit.


    Nama: Andri Cahya Ningtias
    Nim:0802030065
    akuntansi S1/5

    ReplyDelete
  54. PENGUKURAN PERSEDIAAN ALFAMART
    Sebagai seorang auditor tidak langsung percaya pada data-data tersebut maka auditor tersebut mengecek kebenaranya dengan cara:
    1. menghitung ulang persedian tersebut
    2. membandingkan dengan data yang diberikan oleh pemilik Alfamart
    3. barulah auditor mengaudit


    nama: nurhidayat
    nim: 082030063
    akuntasi s1

    ReplyDelete
  55. Nama:Desti Sustiani
    NIm:0802030048
    judul:MOBILE CRANE AUDIT PROGRAM
    Link:www.ors.act.gov.au/WorkCover/pdfs/WorkSafe/Reports/Crane_Report.pdf

    ReplyDelete