Saudara diminta untuk mengumpulkan audit program. Paste disini sebagai comment kalau memungkinkan. Kalau jumlah file terlampau besar, silakan dikirim melalui email ke agung.praptapa@gmail.com. Kalau Anda mengirim ke melalui email, judul dan sumber tetap harus di postingkan di sini.
Nama : Rahil Anisa
ReplyDeleteNIM : 0802030049
Judul : ISO 9001 2008 *
INTERNAL AUDIT PROGRAM INTERNAL AUDIT PROGRAM
* Based on final version of ISO 9001 2008 published November 15, 2008. * Berdasarkan versi final dari ISO 9001 2008 diterbitkan November 15, 2008.
Link :http://praxiom.com/iso-audit.htm
Isi :
Program Audit kami terdiri dari lima program:
1. ISO 9001 Compliance Audit Program ISO 9001 Kepatuhan Program
2. ISO 9001 Policy Audit Program ISO 9001 Kebijakan Program Audit
3. ISO 9001 Procedures Audit Program ISO 9001 Prosedur Audit Program
4. ISO 9001 Process Audit Program ISO 9001 Audit Proses Program
5. ISO 9001 Records Audit Program ISO 9001 Records Program Audit
Program Audit pada PT Tambang Indonesia, tbk
ReplyDeleteMenggunakan Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
Contoh :
Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
Sumber penerimaan kas
– Penjualan tunai
– Penerimaan lewat pos
– Penerimaan lewat bank
- Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
Kategori lainnya mencakup :
1.Deterrent Control
2.Application Control (kontrol aplikasi)
Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
1.Transaction Control (kontrol transaksi)
Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
Recovery dalam basis data adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
1.Strategi Grandfather-Father-Son.
Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh terganggu dan selalu siap. Tetapi hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan dua buah alat pengolah dan dua buah database.
1.Strategi Dumping.
Dumping dilakukan dengan menyalin semua atau sebagian dari database ke media back up yang lain (berupa pita magnetik dan disket). Dengan strategi ini rekonstruksi dilakukan dengan merekam kembali (restore) hasil dari dumping ke database di simpanan luar utama dan mengolah transaksi terakhir yang sudah mempengaruhi database sejak proses dumping berakhir.
NAMA : Fajrina
NIM : 0802030032
Akuntansi S1
Program Audit pada PT tambang Indonesia , tbk
ReplyDeleteDetective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
Contoh :
Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
Sumber penerimaan kas
– Penjualan tunai
– Penerimaan lewat pos
– Penerimaan lewat bank
- Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
Kategori lainnya mencakup :
1.Deterrent Control
2.Application Control (kontrol aplikasi)
Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
1.Transaction Control (kontrol transaksi)
Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
Recovery dalam basis data adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
1.Strategi Grandfather-Father-Son.
Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh terganggu dan selalu siap. Tetapi hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan dua buah alat pengolah dan dua buah database.
NAMA : FAJRINA SEPTI WARDHANI
NIM : 0802030032
AKUNTANSI S1
Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
ReplyDeleteDetektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
Contoh :
Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
Sumber penerimaan kas
– Penjualan tunai
– Penerimaan lewat pos
– Penerimaan lewat bank
- Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
Kategori lainnya mencakup :
1.Deterrent Control
2.Application Control (kontrol aplikasi)
Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
1.Transaction Control (kontrol transaksi)
Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
Recovery dalam basis data adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
1.Strategi Grandfather-Father-Son.
Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh terganggu dan selalu siap. Tetapi hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan dua buah alat pengolah dan dua buah database.
NAMA : FAJRINA SW
NIM : 0802030032
LINK : http://informasi-seminar.com/akuntansi-dan-auditing-pada-industri-pertambangan-di-indonesia/
Model Program Auditing pada PT Tambang Indonesia, tbk
ReplyDeleteMenggunakan etective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
Contoh :
Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
Sumber penerimaan kas
– Penjualan tunai
– Penerimaan lewat pos
– Penerimaan lewat bank
- Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
Kategori lainnya mencakup :
1.Deterrent Control
2.Application Control (kontrol aplikasi)
Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
1.Transaction Control (kontrol transaksi)
Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
Recovery dalam basis data adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
1.Strategi Grandfather-Father-Son.
Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh terganggu dan selalu siap. Tetapi hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan dua buah alat pengolah dan dua buah database.
NAMA : FAJRINA SW
NIM : 0802030032
LINK : http://informasi-seminar.com/akuntansi-dan-auditing-pada-industri-pertambangan-di-indonesia/
nama : Rian sulistiana
ReplyDeletenim : 0802030060
Link :http://ermi-indonesia.org/2008/12/17/audit-program-konversi-lpg-3-kg/
AUDIT PROGRAM KONVERSI LPG 3KG
Program konversi minyak tanah bersubsidi ke LPG 3 kg yang dipayungi oleh Perpres No 104 Tahun 2007 mulai menuai bencana. Masyarakat menengah ke bawah sebagai end user mengalami lagi bencana yaitu: kelangkaan LPG 3 kg. Penderitaan masyarakat menengah ke bawah semakin bertambah karena minyak tanah bersubsidi ditarik dari pasaran dan langkanya LPG 3 kg.
PT. Pertamina sebagai Badan Usaha yang ditunjuk melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 3175 K/10/MEM/2007 mengenai penyediaan untuk infrastruktur LPG 3 kg tidak bisa mengemban amanat untuk menjaga kestabilan pasokan LPG 3 kg ke masyarakat. PT. Pertamina telah dibayar mahal oleh Pemerintah untuk melakukan pendistribusian LPG 3 kg. Formulasi harga patokan LPG 3 kg sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 1661 K/12/MEM/2008 adalah: 145,21% CP Aramco + 390,10/ kg (telah termasuk distribusi dan margin). Harga patokan LPG 3 kg untuk distribusi dan margin sangat tinggi sekali jika dibandingkan dengan distribusi dan margin minyak tanah yang sebesar 9% dari MOPS. Perhitungan harga dasar dan harga patokan LPG 3 kg adalah:
1712-1.jpg
Tabel 1: Harga LPG Internasional
Untuk melihat harga dasar, harga patokan, dan besar subsidi adalah:
1712-2.jpg
Tabel 2: Harga Dasar dan Harga Patokan dan Subsidi
Secara grafik, harga LPG Internasional vs Harga Elpiji terlihat sebagai berikut:
1712-3.jpg
Grafik 1: Harga LPG Internasional vs Harga Elpiji
Secara grafik, harga dasar dan harga patokan terlihat sebagai berikut:
1712-4.jpg
Grafik 2: Harga Dasar vs Harga Patokan
Grafik perbandingan harga dasar, harga patokan, harga eceran, harga tanpa pajak, serta subsidi adalah:
1712-5.jpg
Grafik 3: Harga Dasar, Patokan, Eceran, Subsidi
Elpiji adalah brand name LPG produksi PT. Pertamina dengan campuran yang terdiri dari 30% Propane dan 70% Butane.
Hal yang harus dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah mengaudit PT. Pertamina mengenai besarnya biaya margin dan distribusi LPG 3 kg. Ada apa dibalik besarnya biaya margin dan distribusi tersebut?.
Hal lain lagi yang harus diaudit adalah pernyataan Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, bahwa: ”Kenaikan kebutuhan (LPG 3 kg) sebesar (90.000 ton) itu diluar perkiraan (estimasi),” dikutip dari www.esdm.go.id (Rabu, 17 Desember 2008). Pernyataan pak Purnomo sangat menyesatkan. Kebutuhan LPG 3 kg sebesar 90.000 ton per bulan sudah diprediksi melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 1661 K/12/MEM/2008 bahwa: untuk Tahun Anggaran 2008, volume LPG 3 kg sebanyak 1.114.019,93 ton. Jika kita membagi volume LPG 3 kg tersebut dengan 12 bulan maka didapatkan 92.834 ton kebutuhan LPG 3 kg untuk tiap bulannya. Jadi, pak Purnomo telah membuat suatu kebohongan publik melalui pernyataannya tersebut. Ada apa dibalik semua pernyataan pak Purnomo?
Kami berharap audit menyeluruh terhadap program konversi minyak tanah bersubsidi ke LPG 3 kg dapat dilakukan secepatnya. Semoga masyarakat Indonesia tidak akan mengalami kesengsaraan lagi di bidang kebutuhan energi.
NAMA : KUSMIADI NUGROHO
ReplyDeleteNIM : 0802030041
LINK : http://www.theiia.org/download.cfm?file=69363
JUDUL : AUDIT PROGRAM BANK
NAMA : Arif Rakhman Khakim
ReplyDeleteNIM : 0902030069
LINK : http://www.ebookinpdf.com/download/ebook/Hotel%20Audit%20Program/aHR0cDovL3d3dy5hdWRpdG5ldC5vcmcvZG9jcy9ob3RlbGFwLnBkZg
JUDUL : HOTEL AUDIT PROGRAM
NAMA: DANANG ADI PRATAMA
ReplyDeleteNIM : 0802030004
JUDUL: LAPORAN AUDIT PROGRAM FPPD
link: http://www.forumdesa.org/makalah/renstra/audit.pdf
NAMA : Bibet Larianto
ReplyDeleteNIM : 0802030055
LINK : http://www.mediafire.com/?jy50zyyonkt
Judul : PROGRAM EVALUASI GENERAL AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN ( KAS BESAR DAN KAS KECIL )
NAMA : LINDA AMELIA
ReplyDeleteNIM : 0802030059
JUDUL : BPK AUDIT PROGRAM MINYAK TANAH
LINK : http://bataviase.co.id/node/268038
REVISI
ReplyDeleteNAMA: DANANG ADI PRATAMA
NIM: 0802030004
JUDUL:LAPORAN AUDIT PROGRAM FPPD
link:http://www.forumdesa.org/makalah/renstra/audit.pdf
contoh kasus audit program
link:http://www.bpk.go.id/web/files/2010/01/19-Seputar-Indonesia.pdf
Nama : Eka Puji Widiastuti
ReplyDeleteNim: 0802030024
Judul :Audit atas Berbagai Siklus
LINK :http://massofa.wordpress.com/2008/04/05/audit-atas-berbagai-siklus/
NAMA : EVI WIJASARI
ReplyDeleteNIM : 0802030043
JUDUL : Audit Program Caracas Imigrasi
LINK : http://www.cic.gc.ca/english/resources/audit/caracas.asp
Nama :Setiyana Miswati
ReplyDeleteNIM :0802030025
Judul:PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM AUDIT DAN EVALUASI LAPORAN HASIL AUDIT
Link :file:///E:/auditing/program%20audit/program%20audit%20bea%20cukai.htm
NAMA : REZA FITRI DHANIA
ReplyDeleteNIM : 0802030022
SUMBER : BUKU FINANCIAL REPORT AUDIT, Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA
Audit Program
Adalah suatu rencana audit yang terdiri atas prosedur-prosedur yang di desain Untuk mencapai tujuan audit(audit-obyektive) yang di kembangkan selama fase perencanaan audit.
Audit program biasanya di klasifikasikan menurut siklus transaksi.
Tujuan Audit Program Penerimaan Kas
1. Penerimaan kas yang tercatat merupakan dana yang benar-benar diterima oleh perusahaan(eksistensi)
2. Kas nyang diterima tercatat di dalam buku penerimaan kas atau Cash Receipt Journal(kelengkapan)
3. Penerimaan kas di depositokan dan di catat pada jumlah yang diterima(akurasi)
4. Transaksi penerimaan kas secara tepat di klasifikasikan(classification)
5. Penerimaan kas di catat pada tanggal yang tepat (timing)
6. Penerimaan kas secara tepat di masukan dalam account receivable master file dan secara benar di pendahkan dan di ikhtisarkan (postibg of summarization)
Prosedur Audit Penerimaan Kas
1. Menelaah buku penerimaan kas dan master file untuk transaksi-transaksi dan jumlah yang tidak biasa
2. Menelusuri ayat-ayat penerimaan kas dari ayat-ayat buku penerimaan kas ke rekening koran (bank statement)
3. Menyiapkan suatu bukti penerimaan kas (a proof of cash receipts)
4. Memperoleh daftar penerimaan kas dan menelusuri jurnalnya ke buku harian penerimaan kas, menguji nama, jumlah dan tanggalnya
5. Membandingkan daftar(prelisting) penerimaan kas dengan salinan bukti setoran (deposite slip)
6. 6. Menguji daftar penerimaan kas untuk klasifikasi akun yang tepat
7. 7. Membandingkan tanggal penyetoran berdasarkan rekening koran ke tanggal-tanggal dalam buku penerimaan kas dan daftar penerimaan kas
8. 8. Menelusuri ayat-ayat jurnal yang di pilih dari buku penerimaan kas ke acounts receivable master file dan menguji tanggal dan jumlahnya
9. 9. Menelusuri saldo-saldo kredit yang di pilih dari accounts receivable master file ke buku harian penerimaan kas, menguji tanggal dan jumlahnya
10. 10. Menggunakan audit software untuk melakukan footing dan crossfooting buku penjuaalan dan menelusuri totalnya ke buku besar
nama : ALFIKA ANINDITA
ReplyDeleteNim : 0802030019
Judul :Menggagas Standar Audit Program CSR
Link :http://blog.auditor-internal.com/?p=8
OIG Audit Program
ReplyDeleteProgram Audit meliputi operasi manajemen dan keuangan, ekonomi atau efisiensi dengan mana sebuah organisasi, program, atau fungsi dikelola, dan hasil program yang dicapai. Untuk program ini auditor menilai sejauh mana organisasi sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan internal dalam menjalankan program, dan mereka menguji efektivitas program serta ketepatan dan keandalan laporan keuangan. Tujuan keseluruhan dari audit adalah untuk mengidentifikasi cara untuk meningkatkan operasi lembaga pemerintah dan mempromosikan ekonomi dan efisiensi yang lebih besar. Audit terdiri dari empat fase:
* Survey tahap. Tahap awal audit biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi, tanpa verifikasi terperinci, pada organisasi badan, program, kegiatan, dan fungsi. Penilaian dari daerah rawan menentukan apakah penelaahan lebih lanjut diperlukan.
* Verifikasi tahap. Informasi rinci yang diperoleh untuk memverifikasi temuan dan kesimpulan dukungan dan rekomendasi.
* Pelaporan fase. Auditor menyajikan informasi, temuan, kesimpulan, dan rekomendasi yang didukung oleh bukti yang dikumpulkan selama tahap survei dan verifikasi. Keluar konferensi diadakan dengan para pejabat manajemen untuk memperoleh pandangan mereka tentang isu-isu dalam laporan. Komentar dari konferensi keluar dan komentar tertulis disajikan dalam laporan audit diterbitkan.
* Resolusi fase. Positif mengubah hasil dari proses resolusi di mana manajemen mengambil tindakan untuk meningkatkan operasi berdasarkan rekomendasi dalam laporan audit diterbitkan. Manajemen tindakan dipantau sampai tindakan terakhir diambil pada semua rekomendasi. Ketika manajemen dan OIG tidak dapat menyetujui tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah yang diidentifikasi dalam sebuah laporan audit, masalah tersebut dapat dibawa ke Ketua resolusi.
http://www.nrc.gov/insp-gen/auditpro.html
nama : M Agung kahvi
nim : 0802030021 akuntansi S1
Nama : CAHYO ERI WIDI JARTO
ReplyDeleteNim : 0802030006
Judul :perbedaan audit plan dan Audit Program
Link : file:///perbedaan-audit-plan-dan-audit-program.html
NAMA : TRIANA MA'FUDAH
ReplyDeleteNIM : 0802030009
Langkah:
1.Observe fisik persediaan
Untuk rupa berdasarkan materialitas dan risiko yang melekat, lakukan hal berikut:
a) memeriksa tempat untuk menentukan apakah:
i) pengaturan persediaan adalah sedemikian rupa sehingga penghitungan akurat mungkin.
ii) persediaan dalam kondisi baik dengan ruang penyimpanan yang cukup, dan apakah item dengan benar dikemas atau binned dengan cara yang mudah untuk menghitung.
iii) memo, usang, dan barang-barang yang rusak secara memadai diidentifikasi dan dipisahkan.
iv) persediaan yang dimiliki oleh pihak ketiga adalah cukup diidentifikasi dan dipisahkan.
v) persediaan tampaknya cukup dilindungi terhadap akses oleh orang yang tidak sah dan dilindungi terhadap kerusakan.
b) dalam mengamati jumlah persediaan fisik, menentukan apakah:
i) penghitungan dilakukan di bawah pengawasan yang tepat. Tentukan apakah resmi ini adalah independen dari tahanan dan pencatatan persediaan. Amati apakah orang mengawasi persediaan membuat jumlah tes dalam semua wilayah dan meninjau semua daerah di mana persediaan disimpan untuk memastikan bahwa mereka semua telah dihitung dan dicatat jumlah.
ii) Prosedur yang tepat digunakan untuk mengontrol pergerakan persediaan (misalnya, transfer, memilih saham, dll) selama menghitung.
iii) kuantitas dan deskripsi yang benar dimasukkan pada tag persediaan atau lembaran.
iv) metode yang digunakan untuk menentukan jumlah yang cukup akurat.
v) ada prosedur yang memadai untuk menentukan jumlah barang tidak rentan terhadap penghitungan fisik langsung (misalnya, sekrup, paku).
vi) total jumlah cukup diperiksa oleh orang lain selain counter asli.
vii) ada prosedur yang memadai untuk memastikan bahwa semua persediaan (selain yang di tempat perusahaan yang dimiliki oleh orang lain) dihitung dan bahwa tidak ada persediaan dihitung lebih dari sekali.
viii) inventarisasi tempat perusahaan yang dimiliki oleh orang lain telah tepat diidentifikasi dan dihitung.
ix) tag atau lembaran menghitung ditandatangani oleh individu melakukan penghitungan, atau cara lain yang cocok untuk mengidentifikasi individu melaksanakan menghitung telah ditetapkan, seperti menetapkan tag atau lembaran hitung untuk menghitung tim.
c) menguji penghitungan persediaan dengan memilih item dari tag persediaan atau lembaran dan melakukan penghitungan independen. jumlah Lakukan lain persediaan dan membandingkan hasilnya dengan yang dicatat pada tag persediaan atau lembaran oleh personil perusahaan. Menindaklanjuti setiap perbedaan dicatat dalam jumlah. Record dipilih item dihitung untuk perbandingan berikutnya dengan daftar harga persediaan. (Ada / Terjadi, Akurasi)
d) menentukan bahwa prosedur akuntansi untuk semua tag inventarisasi dan menghitung lembaran diikuti dan semua tag tersebut dan lembaran telah dicatat, tag digunakan dan yang tidak terpakai termasuk dan lembaran, dan bahwa mereka dijamin terhadap perubahan. Mendapatkan rincian catatan untuk menguji kemudian untuk penindasan, manipulasi, penambahan atau penggantian catatan setelah menghitung persediaan fisik (misalnya, mengambil fotokopi dari beberapa atau semua lembaran count) (Kelengkapan)
e) menentukan apakah item lambat bergerak, usang, dan rusak diidentifikasi dan dicatat oleh tim menghitung.
f) mempertimbangkan prosedur yang ditetapkan untuk menentukan cutoff, kunjungi departemen penerimaan dan pengiriman dan catatan yang terakhir penerimaan dan pengiriman nomor dokumen sebelum menghitung. Jika prosedur klien tidak didasarkan pada dokumen prenumbered, kemudian menyiapkan daftar pengiriman dan penerimaan dokumen untuk periode segera sebelum dan setelah akhir periode. Sertakan dokumen untuk kembali ke pemasok dan dari pelanggan, jika dokumen yang berbeda digunakan.
g) jika sesuai, melibatkan pakar untuk memberikan bantuan dalam mengevaluasi kelayakan nilai yang diberikan.
Nama: Desti Sustiani
ReplyDeleteNIM: 0802030048
Judul: MOBILE CRANE AUDIT PROGRAM
Link: www.ors.act.gov.au/WorkCover/pdfs/WorkSafe/Reports/Crane_Report.pdf
NAMA : DIMAS RIFKI JATI PRAKOSO
ReplyDeleteNIM : 0802030007
CONTOH AUDIT PROGRAM PENGADAAN BARANG PT.WIJAKSONO
Tujuan :
1. Menentukan alur atau mekanisme pengadaan barang
Langkah-langkah :
- Meminta SOP (Standart Operating Prosedure) perusahaan untuk mengetahui bagian-bagian yang terkait dengan pengadaan barang dan catatan otorisasi pengadaan barang.
- Melakukan observasi dibagian yang terkait.
2. Mengidentifikasi spesifikasi barang yang dipesan oleh permintaan barang
Langkah-langkah:
- Mengetahui unit yang bersangkutan atau yang meminta barang.
- Mengetahui fungsi dari barang yang dibutuhkan dan juga anggaran biaya yang dibutuhkan.
3. Menentukan supplier]
Langkah-langkah:
- Menentukan criteria supplier
- Melakukan proses pengadaan barang
- Menentukan penetapan supplier
nama : Yuliani Rahmawati
ReplyDeleteNim: 0802030058
judul: BUKTI AUDIT, TUJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT
link: http://triyatmoko.wordpress.com/2009/02/24/bukti-audit-tujuan-audit-program-audit-dan-kertas-kerja-audit/
Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertylis untuk setiap audit.
Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi :
Prosedur Analitis
Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data keuangan dan data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.
Prosedur awal
Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.
Pengujian Estimasi Akuntansi
Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.
Pengujian pengendalian
Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.
Pengujian transaksi
Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
Pengujian Saldo
Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item yang membentuk saldo tersebut.
Pengujian penyajian dan pengungkapan
Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.
Nama :MEITY FITRIANA
ReplyDeleteNim :0802030013
Judul : audit program untuk kas
LINK : www.oglethorpe.edu/.../auditing/audit%20program/cash%20program.doc
Nama :Luftia Syafira
ReplyDeleteNim :0802030046
Link :http://www.google.co.id/#q=program+audit+perencanaan+dan+manajemen&hl=id&biw=1366&bih=584&ei=x
-72TLD5HobqrQeTxIj6Bg&start=10&sa=N&fp=6d1d5e09d1ea4a8f
Judul:"PROGRAM AUDIT INTERNAL
SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN FIELD WORK"
Nama: Ferida Damayanti
ReplyDeleteNIM: 0802030018
Judul: contoh audit program untuk pengujian
Link: http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program
Nama : Mega Ayu Puspita Sari
ReplyDeleteNim : 0802030036
link :http://search.surfcanyon.com/search?f=nrl0&q=PROSEDUR%20OPERASIONAL%20STANDAR%20PADA%20LSSM%20VEDCA%20IQS%20DAN%20KLEIN&partner=fastestfox
judul:PROSEDUR OPERASIONAL
PERTUKARAN INFORMASI ANTARA LSSM VEDCA IQS DAN KLIENYA
PROSEDUR OPERASIONAL
PERTUKARAN INFORMASI ANTARA LSSM VEDCA IQS DAN KLIENYA
Tujuan :Prosedur ini disusun untuk menjelaskan tata cara pertukaran inforamsi antara lembaga sertifikasi dengan klien
Ruang Lingkup :Prosedur ini dipakai untuk menentukan/memastikan jenis dokumen persyaratan sertifikasi, permohonan sertifikasi, biaya sertifikasi, prosedur penanganan keluhan dan pengumpulan data/informasi dari klien.
Program audit :Program audit terdiri dari audit awal, audit survailen pada tahun pertama dan kedua, serta audit sertifikasi ulang pada tahun ketiga.
Prosedur
Tanggung jawab dan wewenang
4.1.1 Manajer Administrasi bertanggung jawab terhadap penentuan jenis informasi, penentuan pelanggan yang harus diberi/diminta informasi, pengambilan data/informasi dari pelanggan, dan pengelolaan data/informasi.
4.2 Pelaksanaan Pertukaran Informasi
4.2.1 Manajer Administrasi menyiapkan dokumen yang akan diinformasikan kepada calon klien tentang Persyaratan, Proses dan Biaya Sertifikasi Awal dan kelanjutannya, (audit survailen, dan proses untuk pemberian, pemeliharaan, pengurangan, perluasan, pembekuan, pencabutan sertifikasi dan sertifikasi ulang)
4.2.2 Manajer Administrasi menginformasikan dan atau mengirim berkas yang berisi tentang Persyaratan, Proses dan Biaya Sertifikasi Awal dan kelanjutannya kepada calon klien (Lampiran 1)
4.2.3 Apabila calon klien setuju tentang informasi seperti di atas, Manajer Operasional menindaklanjuti untuk dilakukan proses Audit Sertifikasi Awal. (Lihat Prosedur 16/POS-9.2/03-08)
4.2.4 Manajer Administrasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada klien, apabila ada staf VEDCA-IQS yang akan mendatangi klien, baik itu sebagai auditor akreditasi atau calon auditor.
4.2.5 Manajer Administrasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada klien, apabila ada perubahan persyaratan sertifikasi
4.2.6 Manajer Operasional harus memverifikasi bahwa setiap klien yang disertifikasi memenuhi persyaratan baru tersebut.
4.2.7 Pada Kontrak Kerja harus ada pasal yang menjamin bahwa klien yang disertifikasi menginformasikan kepada lembaga sertifikasi, tanpa menunda, mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem manajemen untuk memenuhi persyaratan standar sertifikasi yang digunakan.
4.2.8 Apabila terjadi perubahan seperti di atas, Manajer Operasional menindaklanjuti untuk dilakukan proses Audit Khusus. (Lihat Prosedur 19/POS-9.5/03-08)
Nama : DYAH PUSPITASARI P.
ReplyDeleteNim : 0802030057
Judul : audit program untuk pembelian
link : http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program
Asih Rachmawati
ReplyDelete0802030052
Akuntansi S1
Link: www.bankersonline.com
Judul: PROSEDUR AUDIT - BANK ACT Kerahasiaan
Nama :Purwanti
ReplyDeleteNim :0802030034
Judul:Audit Program (Persediaan)
Link :http://www.scribd.com/doc/9696386/pemeriksaanpersediaan
Nama : Dyah Puspitasari P.
ReplyDeleteNIM : 0802030057
Judul : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT ASURANSI BUMI
link : http://adeharisnani32.wordpress.com/2010/10/10/sistem-informasi-akuntansi-penerimaan-kas-pada-pt-asuransi-bumi-asih-jaya-2/
Nama : dwi F bastian
ReplyDeleteNIM 0802030050
Judul : audit program
Link :untoro.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+11AUDIT+PROGRAM.
Nama : NURHARYANI
ReplyDeleteNim : 0802030047
Judul : audit sektor publik
link : http://www.scribd.com/doc/27994246/Audit-Sektor-Publik
nama : Irvan Kurniawan
ReplyDeletenim : 0802030045
akuntansi s1/V
PROGRAM AUDIT PENJUALAN
Tujuan audit penjualan
1. Penjualan yang dicatat untuk pengiriman yang benar-benar di lakukan pada pelanggan (Eksistensi)
2. Transaksi penjualan yang ada seluruhnya tercatat (kelenkapan)
3. Penjualan yang tercatat untuk barang yang dikirim dan secara tepat ditagih dan di catat (Akurasi)
4. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
5. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (Timing)
6. Trnsaksi penjualan secara tepat dibukukan di buku piugang dan secara tepat di pindahkan dan di ihtisarkan.
Prosedur audit penjualan
1. Menelaah sales jurnal (Buku harian penjualan) dan master file atas transaksi dan jumlah tidak biasa
2. Menelusuri ayat-ayat sales jurnal ke dokumen pendukung mencakup factor penjualan, bil of lading, pesanan penjualan, dan pesanan pelnggan
3. Menelusuri dokumen pengiriman ke sales jurnal untuk meyakinkan bahwa setiap dokumen tersebut di catat
4. Menelusuri ayat-ayat dalam sales jurnal ke faktur penjualan
5. Menghitung kembali harga dan perkalian atas faktur penjualan
6. Menelusuri detil dalam faktur penjualan ke dokumen pengiriman, pesaan penjualan, pesanan pelanggan
7. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk klasifikasi akun yang tetap.
nama : Andhika Luqman H
ReplyDeletenim:0802030028
akuntansi s1 /V
Link : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/accounting-s1/pemeriksaan-akuntansi-1/audit-program
Judu; : audit program ppt
nama : herny P
ReplyDeletenim :0802030003
akuntansi S1
Link : http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program
judul:contoh audit program
NAMA : KUSRITASARI
ReplyDeleteNIM : 0802030033
AKUNTANSI S1/V
SUMBER : BUKU FINANCIAL REPORT AUDIT, Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA
PROGRAM AUDIT HUTANG DAGANG
Tujuan Audit Hutang Dagang
1. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang sesuai dengan master file yang berkaitan, dan totalnya secara benar ditambahkan dan sesuaidengan buku besar (detil tie in)
2. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang benar-benar ada( existence)
3. Hutang dagang yang ada termasuk dalam daftar hutang dagang (completeness)
4. Hutang dagang yang ada dalam daftar hutang dagang adalah akurat (accuracy)
5. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar hutang yang termasuk dalam daftar hutang dagang (obligation)
6. Hutang dagang dalam siklus akuisisi dan pembayaran disajikan dan di ungkapkan (presentation and diclosure)
PROSEDUR AUDIT HUTANG DAGANG
1. Menjumlahkan kembali atau menggunakan komputer untuk melakukan penjumlahan daftar hutang dagang.
2. Menelusuri total daftar hutang dagng ke buku besar.
3. Menelusuri faktur pemasok individual ke master file untuk meneliti nama dan jumlahnya.
4. menelusuri dari daftar hutang dagang ke faktur pembelian dan surat pernyatan (statements") pemasok.
5. Melakukan konfirmasi hutang dagang, menekankan jumlah yamg besar dan tidak biasa.
6. Melakukan pengujian detil sebagai bagian dari observasi fisik persediaan.
7 Menguji persediaan dalam transit.
8. Menguji pernyataan pemasok (vendor's statements)
9. Menelaah pernyataan-pernyataan untuk meyakinkan pihak-pihak istimewa yang materiil, hutang jangka panjang dan hutang yang dibebani bunga dipisahkan.
Nama : Yusginda adinata
ReplyDeleteNIM : 0802030012
Akuntansi S1, UMP
Link :
http://www.batan.go.id/ppin/admin/UserFiles/upload/Contoh%20Dokumen%20Prosedur%20Audit%20Internal.doc
http://www.ffiec.gov/ffiecinfobase/resources/audit/occ-hb-internal_external_audits-intro.pdf
Judul Program : prosedur audit
Danan Heryawan
ReplyDelete0802030037
Tugas Audit program
Nama : RITASARI
ReplyDeleteNIM : 0802030010
JUDUL :
* Contoh Audit Program Untuk Pengujian Substantif terhadap Saldo Kas.
* Contoh Audit Program untuk Pengujian Pengendalian.