Tuesday, November 30, 2010

Tugas 4 Audit UMP: Audit Program

Saudara diminta untuk mengumpulkan audit program. Paste disini sebagai comment kalau memungkinkan. Kalau jumlah file terlampau besar, silakan dikirim melalui email ke agung.praptapa@gmail.com. Kalau Anda mengirim ke melalui email, judul dan sumber tetap harus di postingkan di sini.

40 comments:

  1. Nama : Rahil Anisa
    NIM : 0802030049

    Judul : ISO 9001 2008 *

    INTERNAL AUDIT PROGRAM INTERNAL AUDIT PROGRAM

    * Based on final version of ISO 9001 2008 published November 15, 2008. * Berdasarkan versi final dari ISO 9001 2008 diterbitkan November 15, 2008.

    Link :http://praxiom.com/iso-audit.htm

    Isi :
    Program Audit kami terdiri dari lima program:

    1. ISO 9001 Compliance Audit Program ISO 9001 Kepatuhan Program
    2. ISO 9001 Policy Audit Program ISO 9001 Kebijakan Program Audit
    3. ISO 9001 Procedures Audit Program ISO 9001 Prosedur Audit Program
    4. ISO 9001 Process Audit Program ISO 9001 Audit Proses Program
    5. ISO 9001 Records Audit Program ISO 9001 Records Program Audit

    ReplyDelete
  2. Program Audit pada PT Tambang Indonesia, tbk

    Menggunakan   Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
    Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
    kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
    Contoh :
    Menemukan  pencurian atau penyalahgunaan kas
    Sumber penerimaan kas
    –        Penjualan tunai
    –        Penerimaan lewat pos
    –        Penerimaan lewat bank
    -        Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
    Kategori lainnya mencakup :
    1.Deterrent Control
    2.Application Control (kontrol aplikasi)
    Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
    1.Transaction Control (kontrol transaksi)
    Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output,  melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
    Recovery dalam basis data adalah file atau  database  yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau  kerusakan datanya. Ada beberapa strategi  untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
    1.Strategi Grandfather-Father-Son.
    Biasanya  strategi  ini digunakan untuk file yang disimpan di  media  simpanan  luar pita  magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
    1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
    Strategi  ini  dilakukan dengan menyimpan dua  buah salinan  database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan  keduanya secara serentak. Jika  terjadi kegagalan transaksidalam perangkat  keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan  meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara  otomatis program akan dipindah (men-switch) ke  alat pengolah kedua dan database  kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini  sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh  terganggu dan selalu siap.  Tetapi  hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan  dua buah alat pengolah  dan  dua  buah database.
    1.Strategi Dumping.
    Dumping  dilakukan dengan menyalin semua atau sebagian dari database ke media  back  up  yang  lain (berupa pita magnetik dan disket). Dengan strategi ini rekonstruksi dilakukan dengan merekam   kembali (restore) hasil  dari dumping ke database  di simpanan luar utama dan mengolah transaksi  terakhir yang sudah mempengaruhi database sejak proses dumping berakhir.

    NAMA : Fajrina
    NIM : 0802030032
    Akuntansi S1

    ReplyDelete
  3. Program Audit pada PT tambang Indonesia , tbk
    Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
    Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
    kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
    Contoh :
    Menemukan  pencurian atau penyalahgunaan kas
    Sumber penerimaan kas
    –        Penjualan tunai
    –        Penerimaan lewat pos
    –        Penerimaan lewat bank
    -        Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
    Kategori lainnya mencakup :
    1.Deterrent Control
    2.Application Control (kontrol aplikasi)
    Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
    1.Transaction Control (kontrol transaksi)
    Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output,  melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
    Recovery dalam basis data adalah file atau  database  yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau  kerusakan datanya. Ada beberapa strategi  untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
    1.Strategi Grandfather-Father-Son.
    Biasanya  strategi  ini digunakan untuk file yang disimpan di  media  simpanan  luar pita  magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
    1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
    Strategi  ini  dilakukan dengan menyimpan dua  buah salinan  database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan  keduanya secara serentak. Jika  terjadi kegagalan transaksidalam perangkat  keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan  meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara  otomatis program akan dipindah (men-switch) ke  alat pengolah kedua dan database  kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini  sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh  terganggu dan selalu siap.  Tetapi  hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan  dua buah alat pengolah  dan  dua  buah database.

    NAMA : FAJRINA SEPTI WARDHANI
    NIM : 0802030032
    AKUNTANSI S1

    ReplyDelete
  4.   Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
    Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.
    kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
    Contoh :
    Menemukan  pencurian atau penyalahgunaan kas
    Sumber penerimaan kas
    –        Penjualan tunai
    –        Penerimaan lewat pos
    –        Penerimaan lewat bank
    -        Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
    Kategori lainnya mencakup :
    1.Deterrent Control
    2.Application Control (kontrol aplikasi)
    Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
    1.Transaction Control (kontrol transaksi)
    Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output,  melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
    Recovery dalam basis data adalah file atau  database  yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau  kerusakan datanya. Ada beberapa strategi  untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
    1.Strategi Grandfather-Father-Son.
    Biasanya  strategi  ini digunakan untuk file yang disimpan di  media  simpanan  luar pita  magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
    1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
    Strategi  ini  dilakukan dengan menyimpan dua  buah salinan  database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan  keduanya secara serentak. Jika  terjadi kegagalan transaksidalam perangkat  keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan  meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara  otomatis program akan dipindah (men-switch) ke  alat pengolah kedua dan database  kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini  sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh  terganggu dan selalu siap.  Tetapi  hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan  dua buah alat pengolah  dan  dua  buah database.

    NAMA : FAJRINA SW
    NIM : 0802030032
    LINK : http://informasi-seminar.com/akuntansi-dan-auditing-pada-industri-pertambangan-di-indonesia/

    ReplyDelete
  5. Model Program Auditing pada PT Tambang Indonesia, tbk
    Menggunakan etective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
    Contoh :
    Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
    Sumber penerimaan kas
    – Penjualan tunai
    – Penerimaan lewat pos
    – Penerimaan lewat bank
    - Recovery Controls adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.
    Kategori lainnya mencakup :
    1.Deterrent Control
    2.Application Control (kontrol aplikasi)
    Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
    1.Transaction Control (kontrol transaksi)
    Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
    Recovery dalam basis data adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu :
    1.Strategi Grandfather-Father-Son.
    Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya.
    1.Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
    Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat untuk aplikasi aplikasi yang databasenya tidak boleh terganggu dan selalu siap. Tetapi hal yang harus dipertimbangkan adalah biayanya, karena harus menggunakan dua buah alat pengolah dan dua buah database.

    NAMA : FAJRINA SW
    NIM : 0802030032
    LINK : http://informasi-seminar.com/akuntansi-dan-auditing-pada-industri-pertambangan-di-indonesia/

    ReplyDelete
  6. nama : Rian sulistiana
    nim : 0802030060
    Link :http://ermi-indonesia.org/2008/12/17/audit-program-konversi-lpg-3-kg/

    AUDIT PROGRAM KONVERSI LPG 3KG

    Program konversi minyak tanah bersubsidi ke LPG 3 kg yang dipayungi oleh Perpres No 104 Tahun 2007 mulai menuai bencana. Masyarakat menengah ke bawah sebagai end user mengalami lagi bencana yaitu: kelangkaan LPG 3 kg. Penderitaan masyarakat menengah ke bawah semakin bertambah karena minyak tanah bersubsidi ditarik dari pasaran dan langkanya LPG 3 kg.

    PT. Pertamina sebagai Badan Usaha yang ditunjuk melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 3175 K/10/MEM/2007 mengenai penyediaan untuk infrastruktur LPG 3 kg tidak bisa mengemban amanat untuk menjaga kestabilan pasokan LPG 3 kg ke masyarakat. PT. Pertamina telah dibayar mahal oleh Pemerintah untuk melakukan pendistribusian LPG 3 kg. Formulasi harga patokan LPG 3 kg sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 1661 K/12/MEM/2008 adalah: 145,21% CP Aramco + 390,10/ kg (telah termasuk distribusi dan margin). Harga patokan LPG 3 kg untuk distribusi dan margin sangat tinggi sekali jika dibandingkan dengan distribusi dan margin minyak tanah yang sebesar 9% dari MOPS. Perhitungan harga dasar dan harga patokan LPG 3 kg adalah:
    1712-1.jpg
    Tabel 1: Harga LPG Internasional

    Untuk melihat harga dasar, harga patokan, dan besar subsidi adalah:
    1712-2.jpg
    Tabel 2: Harga Dasar dan Harga Patokan dan Subsidi

    Secara grafik, harga LPG Internasional vs Harga Elpiji terlihat sebagai berikut:
    1712-3.jpg
    Grafik 1: Harga LPG Internasional vs Harga Elpiji

    Secara grafik, harga dasar dan harga patokan terlihat sebagai berikut:
    1712-4.jpg
    Grafik 2: Harga Dasar vs Harga Patokan

    Grafik perbandingan harga dasar, harga patokan, harga eceran, harga tanpa pajak, serta subsidi adalah:
    1712-5.jpg
    Grafik 3: Harga Dasar, Patokan, Eceran, Subsidi

    Elpiji adalah brand name LPG produksi PT. Pertamina dengan campuran yang terdiri dari 30% Propane dan 70% Butane.

    Hal yang harus dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah mengaudit PT. Pertamina mengenai besarnya biaya margin dan distribusi LPG 3 kg. Ada apa dibalik besarnya biaya margin dan distribusi tersebut?.

    Hal lain lagi yang harus diaudit adalah pernyataan Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, bahwa: ”Kenaikan kebutuhan (LPG 3 kg) sebesar (90.000 ton) itu diluar perkiraan (estimasi),” dikutip dari www.esdm.go.id (Rabu, 17 Desember 2008). Pernyataan pak Purnomo sangat menyesatkan. Kebutuhan LPG 3 kg sebesar 90.000 ton per bulan sudah diprediksi melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 1661 K/12/MEM/2008 bahwa: untuk Tahun Anggaran 2008, volume LPG 3 kg sebanyak 1.114.019,93 ton. Jika kita membagi volume LPG 3 kg tersebut dengan 12 bulan maka didapatkan 92.834 ton kebutuhan LPG 3 kg untuk tiap bulannya. Jadi, pak Purnomo telah membuat suatu kebohongan publik melalui pernyataannya tersebut. Ada apa dibalik semua pernyataan pak Purnomo?

    Kami berharap audit menyeluruh terhadap program konversi minyak tanah bersubsidi ke LPG 3 kg dapat dilakukan secepatnya. Semoga masyarakat Indonesia tidak akan mengalami kesengsaraan lagi di bidang kebutuhan energi.

    ReplyDelete
  7. NAMA : KUSMIADI NUGROHO
    NIM : 0802030041
    LINK : http://www.theiia.org/download.cfm?file=69363
    JUDUL : AUDIT PROGRAM BANK

    ReplyDelete
  8. NAMA : Arif Rakhman Khakim
    NIM : 0902030069
    LINK : http://www.ebookinpdf.com/download/ebook/Hotel%20Audit%20Program/aHR0cDovL3d3dy5hdWRpdG5ldC5vcmcvZG9jcy9ob3RlbGFwLnBkZg
    JUDUL : HOTEL AUDIT PROGRAM

    ReplyDelete
  9. NAMA: DANANG ADI PRATAMA
    NIM : 0802030004

    JUDUL: LAPORAN AUDIT PROGRAM FPPD


    link: http://www.forumdesa.org/makalah/renstra/audit.pdf

    ReplyDelete
  10. NAMA : Bibet Larianto
    NIM : 0802030055
    LINK : http://www.mediafire.com/?jy50zyyonkt
    Judul : PROGRAM EVALUASI GENERAL AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN ( KAS BESAR DAN KAS KECIL )

    ReplyDelete
  11. NAMA : LINDA AMELIA
    NIM : 0802030059

    JUDUL : BPK AUDIT PROGRAM MINYAK TANAH

    LINK : http://bataviase.co.id/node/268038

    ReplyDelete
  12. REVISI

    NAMA: DANANG ADI PRATAMA
    NIM: 0802030004


    JUDUL:LAPORAN AUDIT PROGRAM FPPD
    link:http://www.forumdesa.org/makalah/renstra/audit.pdf

    contoh kasus audit program
    link:http://www.bpk.go.id/web/files/2010/01/19-Seputar-Indonesia.pdf

    ReplyDelete
  13. Nama : Eka Puji Widiastuti
    Nim: 0802030024

    Judul :Audit atas Berbagai Siklus

    LINK :http://massofa.wordpress.com/2008/04/05/audit-atas-berbagai-siklus/

    ReplyDelete
  14. NAMA : EVI WIJASARI
    NIM : 0802030043

    JUDUL : Audit Program Caracas Imigrasi

    LINK : http://www.cic.gc.ca/english/resources/audit/caracas.asp

    ReplyDelete
  15. Nama :Setiyana Miswati
    NIM :0802030025

    Judul:PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM AUDIT DAN EVALUASI LAPORAN HASIL AUDIT

    Link :file:///E:/auditing/program%20audit/program%20audit%20bea%20cukai.htm

    ReplyDelete
  16. NAMA : REZA FITRI DHANIA
    NIM : 0802030022
    SUMBER : BUKU FINANCIAL REPORT AUDIT, Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA
    Audit Program
    Adalah suatu rencana audit yang terdiri atas prosedur-prosedur yang di desain Untuk mencapai tujuan audit(audit-obyektive) yang di kembangkan selama fase perencanaan audit.
    Audit program biasanya di klasifikasikan menurut siklus transaksi.
    Tujuan Audit Program Penerimaan Kas
    1. Penerimaan kas yang tercatat merupakan dana yang benar-benar diterima oleh perusahaan(eksistensi)
    2. Kas nyang diterima tercatat di dalam buku penerimaan kas atau Cash Receipt Journal(kelengkapan)
    3. Penerimaan kas di depositokan dan di catat pada jumlah yang diterima(akurasi)
    4. Transaksi penerimaan kas secara tepat di klasifikasikan(classification)
    5. Penerimaan kas di catat pada tanggal yang tepat (timing)
    6. Penerimaan kas secara tepat di masukan dalam account receivable master file dan secara benar di pendahkan dan di ikhtisarkan (postibg of summarization)
    Prosedur Audit Penerimaan Kas
    1. Menelaah buku penerimaan kas dan master file untuk transaksi-transaksi dan jumlah yang tidak biasa
    2. Menelusuri ayat-ayat penerimaan kas dari ayat-ayat buku penerimaan kas ke rekening koran (bank statement)
    3. Menyiapkan suatu bukti penerimaan kas (a proof of cash receipts)
    4. Memperoleh daftar penerimaan kas dan menelusuri jurnalnya ke buku harian penerimaan kas, menguji nama, jumlah dan tanggalnya
    5. Membandingkan daftar(prelisting) penerimaan kas dengan salinan bukti setoran (deposite slip)
    6. 6. Menguji daftar penerimaan kas untuk klasifikasi akun yang tepat
    7. 7. Membandingkan tanggal penyetoran berdasarkan rekening koran ke tanggal-tanggal dalam buku penerimaan kas dan daftar penerimaan kas
    8. 8. Menelusuri ayat-ayat jurnal yang di pilih dari buku penerimaan kas ke acounts receivable master file dan menguji tanggal dan jumlahnya
    9. 9. Menelusuri saldo-saldo kredit yang di pilih dari accounts receivable master file ke buku harian penerimaan kas, menguji tanggal dan jumlahnya
    10. 10. Menggunakan audit software untuk melakukan footing dan crossfooting buku penjuaalan dan menelusuri totalnya ke buku besar

    ReplyDelete
  17. nama : ALFIKA ANINDITA
    Nim : 0802030019

    Judul :Menggagas Standar Audit Program CSR

    Link :http://blog.auditor-internal.com/?p=8

    ReplyDelete
  18. OIG Audit Program

    Program Audit meliputi operasi manajemen dan keuangan, ekonomi atau efisiensi dengan mana sebuah organisasi, program, atau fungsi dikelola, dan hasil program yang dicapai. Untuk program ini auditor menilai sejauh mana organisasi sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan internal dalam menjalankan program, dan mereka menguji efektivitas program serta ketepatan dan keandalan laporan keuangan. Tujuan keseluruhan dari audit adalah untuk mengidentifikasi cara untuk meningkatkan operasi lembaga pemerintah dan mempromosikan ekonomi dan efisiensi yang lebih besar. Audit terdiri dari empat fase:

    * Survey tahap. Tahap awal audit biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi, tanpa verifikasi terperinci, pada organisasi badan, program, kegiatan, dan fungsi. Penilaian dari daerah rawan menentukan apakah penelaahan lebih lanjut diperlukan.
    * Verifikasi tahap. Informasi rinci yang diperoleh untuk memverifikasi temuan dan kesimpulan dukungan dan rekomendasi.
    * Pelaporan fase. Auditor menyajikan informasi, temuan, kesimpulan, dan rekomendasi yang didukung oleh bukti yang dikumpulkan selama tahap survei dan verifikasi. Keluar konferensi diadakan dengan para pejabat manajemen untuk memperoleh pandangan mereka tentang isu-isu dalam laporan. Komentar dari konferensi keluar dan komentar tertulis disajikan dalam laporan audit diterbitkan.
    * Resolusi fase. Positif mengubah hasil dari proses resolusi di mana manajemen mengambil tindakan untuk meningkatkan operasi berdasarkan rekomendasi dalam laporan audit diterbitkan. Manajemen tindakan dipantau sampai tindakan terakhir diambil pada semua rekomendasi. Ketika manajemen dan OIG tidak dapat menyetujui tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah yang diidentifikasi dalam sebuah laporan audit, masalah tersebut dapat dibawa ke Ketua resolusi.

    http://www.nrc.gov/insp-gen/auditpro.html


    nama : M Agung kahvi
    nim : 0802030021 akuntansi S1

    ReplyDelete
  19. Nama : CAHYO ERI WIDI JARTO
    Nim : 0802030006

    Judul :perbedaan audit plan dan Audit Program

    Link : file:///perbedaan-audit-plan-dan-audit-program.html

    ReplyDelete
  20. NAMA : TRIANA MA'FUDAH
    NIM : 0802030009


    Langkah:

    1.Observe fisik persediaan

    Untuk rupa berdasarkan materialitas dan risiko yang melekat, lakukan hal berikut:
    a) memeriksa tempat untuk menentukan apakah:

    i) pengaturan persediaan adalah sedemikian rupa sehingga penghitungan akurat mungkin.
    ii) persediaan dalam kondisi baik dengan ruang penyimpanan yang cukup, dan apakah item dengan benar dikemas atau binned dengan cara yang mudah untuk menghitung.
    iii) memo, usang, dan barang-barang yang rusak secara memadai diidentifikasi dan dipisahkan.
    iv) persediaan yang dimiliki oleh pihak ketiga adalah cukup diidentifikasi dan dipisahkan.
    v) persediaan tampaknya cukup dilindungi terhadap akses oleh orang yang tidak sah dan dilindungi terhadap kerusakan.
    b) dalam mengamati jumlah persediaan fisik, menentukan apakah:
    i) penghitungan dilakukan di bawah pengawasan yang tepat. Tentukan apakah resmi ini adalah independen dari tahanan dan pencatatan persediaan. Amati apakah orang mengawasi persediaan membuat jumlah tes dalam semua wilayah dan meninjau semua daerah di mana persediaan disimpan untuk memastikan bahwa mereka semua telah dihitung dan dicatat jumlah.
    ii) Prosedur yang tepat digunakan untuk mengontrol pergerakan persediaan (misalnya, transfer, memilih saham, dll) selama menghitung.
    iii) kuantitas dan deskripsi yang benar dimasukkan pada tag persediaan atau lembaran.
    iv) metode yang digunakan untuk menentukan jumlah yang cukup akurat.
    v) ada prosedur yang memadai untuk menentukan jumlah barang tidak rentan terhadap penghitungan fisik langsung (misalnya, sekrup, paku).
    vi) total jumlah cukup diperiksa oleh orang lain selain counter asli.
    vii) ada prosedur yang memadai untuk memastikan bahwa semua persediaan (selain yang di tempat perusahaan yang dimiliki oleh orang lain) dihitung dan bahwa tidak ada persediaan dihitung lebih dari sekali.
    viii) inventarisasi tempat perusahaan yang dimiliki oleh orang lain telah tepat diidentifikasi dan dihitung.
    ix) tag atau lembaran menghitung ditandatangani oleh individu melakukan penghitungan, atau cara lain yang cocok untuk mengidentifikasi individu melaksanakan menghitung telah ditetapkan, seperti menetapkan tag atau lembaran hitung untuk menghitung tim.
    c) menguji penghitungan persediaan dengan memilih item dari tag persediaan atau lembaran dan melakukan penghitungan independen. jumlah Lakukan lain persediaan dan membandingkan hasilnya dengan yang dicatat pada tag persediaan atau lembaran oleh personil perusahaan. Menindaklanjuti setiap perbedaan dicatat dalam jumlah. Record dipilih item dihitung untuk perbandingan berikutnya dengan daftar harga persediaan. (Ada / Terjadi, Akurasi)
    d) menentukan bahwa prosedur akuntansi untuk semua tag inventarisasi dan menghitung lembaran diikuti dan semua tag tersebut dan lembaran telah dicatat, tag digunakan dan yang tidak terpakai termasuk dan lembaran, dan bahwa mereka dijamin terhadap perubahan. Mendapatkan rincian catatan untuk menguji kemudian untuk penindasan, manipulasi, penambahan atau penggantian catatan setelah menghitung persediaan fisik (misalnya, mengambil fotokopi dari beberapa atau semua lembaran count) (Kelengkapan)
    e) menentukan apakah item lambat bergerak, usang, dan rusak diidentifikasi dan dicatat oleh tim menghitung.
    f) mempertimbangkan prosedur yang ditetapkan untuk menentukan cutoff, kunjungi departemen penerimaan dan pengiriman dan catatan yang terakhir penerimaan dan pengiriman nomor dokumen sebelum menghitung. Jika prosedur klien tidak didasarkan pada dokumen prenumbered, kemudian menyiapkan daftar pengiriman dan penerimaan dokumen untuk periode segera sebelum dan setelah akhir periode. Sertakan dokumen untuk kembali ke pemasok dan dari pelanggan, jika dokumen yang berbeda digunakan.
    g) jika sesuai, melibatkan pakar untuk memberikan bantuan dalam mengevaluasi kelayakan nilai yang diberikan.

    ReplyDelete
  21. Nama: Desti Sustiani
    NIM: 0802030048

    Judul: MOBILE CRANE AUDIT PROGRAM

    Link: www.ors.act.gov.au/WorkCover/pdfs/WorkSafe/Reports/Crane_Report.pdf

    ReplyDelete
  22. NAMA : DIMAS RIFKI JATI PRAKOSO
    NIM : 0802030007

    CONTOH AUDIT PROGRAM PENGADAAN BARANG PT.WIJAKSONO

    Tujuan :
    1. Menentukan alur atau mekanisme pengadaan barang
    Langkah-langkah :
    - Meminta SOP (Standart Operating Prosedure) perusahaan untuk mengetahui bagian-bagian yang terkait dengan pengadaan barang dan catatan otorisasi pengadaan barang.
    - Melakukan observasi dibagian yang terkait.
    2. Mengidentifikasi spesifikasi barang yang dipesan oleh permintaan barang
    Langkah-langkah:
    - Mengetahui unit yang bersangkutan atau yang meminta barang.
    - Mengetahui fungsi dari barang yang dibutuhkan dan juga anggaran biaya yang dibutuhkan.
    3. Menentukan supplier]
    Langkah-langkah:
    - Menentukan criteria supplier
    - Melakukan proses pengadaan barang
    - Menentukan penetapan supplier

    ReplyDelete
  23. nama : Yuliani Rahmawati
    Nim: 0802030058
    judul: BUKTI AUDIT, TUJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT

    link: http://triyatmoko.wordpress.com/2009/02/24/bukti-audit-tujuan-audit-program-audit-dan-kertas-kerja-audit/

    Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertylis untuk setiap audit.

    Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi :

    Prosedur Analitis
    Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data keuangan dan data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.

    Prosedur awal
    Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.

    Pengujian Estimasi Akuntansi
    Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.

    Pengujian pengendalian
    Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.

    Pengujian transaksi
    Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.

    Pengujian Saldo
    Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item yang membentuk saldo tersebut.

    Pengujian penyajian dan pengungkapan
    Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.

    ReplyDelete
  24. Nama :MEITY FITRIANA
    Nim :0802030013

    Judul : audit program untuk kas

    LINK : www.oglethorpe.edu/.../auditing/audit%20program/cash%20program.doc

    ReplyDelete
  25. Nama :Luftia Syafira
    Nim :0802030046
    Link :http://www.google.co.id/#q=program+audit+perencanaan+dan+manajemen&hl=id&biw=1366&bih=584&ei=x
    -72TLD5HobqrQeTxIj6Bg&start=10&sa=N&fp=6d1d5e09d1ea4a8f

    Judul:"PROGRAM AUDIT INTERNAL
    SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN FIELD WORK"

    ReplyDelete
  26. Nama: Ferida Damayanti
    NIM: 0802030018
    Judul: contoh audit program untuk pengujian
    Link: http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program

    ReplyDelete
  27. Nama : Mega Ayu Puspita Sari
    Nim : 0802030036
    link :http://search.surfcanyon.com/search?f=nrl0&q=PROSEDUR%20OPERASIONAL%20STANDAR%20PADA%20LSSM%20VEDCA%20IQS%20DAN%20KLEIN&partner=fastestfox
    judul:PROSEDUR OPERASIONAL
    PERTUKARAN INFORMASI ANTARA LSSM VEDCA IQS DAN KLIENYA
    PROSEDUR OPERASIONAL
    PERTUKARAN INFORMASI ANTARA LSSM VEDCA IQS DAN KLIENYA
    Tujuan :Prosedur ini disusun untuk menjelaskan tata cara pertukaran inforamsi antara lembaga sertifikasi dengan klien
    Ruang Lingkup :Prosedur ini dipakai untuk menentukan/memastikan jenis dokumen persyaratan sertifikasi, permohonan sertifikasi, biaya sertifikasi, prosedur penanganan keluhan dan pengumpulan data/informasi dari klien.

    Program audit :Program audit terdiri dari audit awal, audit survailen pada tahun pertama dan kedua, serta audit sertifikasi ulang pada tahun ketiga.

    Prosedur
    Tanggung jawab dan wewenang
    4.1.1 Manajer Administrasi bertanggung jawab terhadap penentuan jenis informasi, penentuan pelanggan yang harus diberi/diminta informasi, pengambilan data/informasi dari pelanggan, dan pengelolaan data/informasi.

    4.2 Pelaksanaan Pertukaran Informasi
    4.2.1 Manajer Administrasi menyiapkan dokumen yang akan diinformasikan kepada calon klien tentang Persyaratan, Proses dan Biaya Sertifikasi Awal dan kelanjutannya, (audit survailen, dan proses untuk pemberian, pemeliharaan, pengurangan, perluasan, pembekuan, pencabutan sertifikasi dan sertifikasi ulang)

    4.2.2 Manajer Administrasi menginformasikan dan atau mengirim berkas yang berisi tentang Persyaratan, Proses dan Biaya Sertifikasi Awal dan kelanjutannya kepada calon klien (Lampiran 1)

    4.2.3 Apabila calon klien setuju tentang informasi seperti di atas, Manajer Operasional menindaklanjuti untuk dilakukan proses Audit Sertifikasi Awal. (Lihat Prosedur 16/POS-9.2/03-08)

    4.2.4 Manajer Administrasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada klien, apabila ada staf VEDCA-IQS yang akan mendatangi klien, baik itu sebagai auditor akreditasi atau calon auditor.

    4.2.5 Manajer Administrasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada klien, apabila ada perubahan persyaratan sertifikasi

    4.2.6 Manajer Operasional harus memverifikasi bahwa setiap klien yang disertifikasi memenuhi persyaratan baru tersebut.

    4.2.7 Pada Kontrak Kerja harus ada pasal yang menjamin bahwa klien yang disertifikasi menginformasikan kepada lembaga sertifikasi, tanpa menunda, mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem manajemen untuk memenuhi persyaratan standar sertifikasi yang digunakan.

    4.2.8 Apabila terjadi perubahan seperti di atas, Manajer Operasional menindaklanjuti untuk dilakukan proses Audit Khusus. (Lihat Prosedur 19/POS-9.5/03-08)

    ReplyDelete
  28. Nama : DYAH PUSPITASARI P.

    Nim : 0802030057

    Judul : audit program untuk pembelian


    link : http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program

    ReplyDelete
  29. Asih Rachmawati
    0802030052
    Akuntansi S1


    Link: www.bankersonline.com
    Judul: PROSEDUR AUDIT - BANK ACT Kerahasiaan
          

    ReplyDelete
  30. Nama :Purwanti
    Nim :0802030034

    Judul:Audit Program (Persediaan)

    Link :http://www.scribd.com/doc/9696386/pemeriksaanpersediaan

    ReplyDelete
  31. Nama : Dyah Puspitasari P.

    NIM : 0802030057


    Judul : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT ASURANSI BUMI

    link : http://adeharisnani32.wordpress.com/2010/10/10/sistem-informasi-akuntansi-penerimaan-kas-pada-pt-asuransi-bumi-asih-jaya-2/

    ReplyDelete
  32. Nama : dwi F bastian
    NIM 0802030050

    Judul : audit program

    Link :untoro.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+11AUDIT+PROGRAM.

    ReplyDelete
  33. Nama : NURHARYANI

    Nim : 0802030047

    Judul : audit sektor publik

    link : http://www.scribd.com/doc/27994246/Audit-Sektor-Publik

    ReplyDelete
  34. nama : Irvan Kurniawan
    nim : 0802030045
    akuntansi s1/V

    PROGRAM AUDIT PENJUALAN
    Tujuan audit penjualan
    1. Penjualan yang dicatat untuk pengiriman yang benar-benar di lakukan pada pelanggan (Eksistensi)
    2. Transaksi penjualan yang ada seluruhnya tercatat (kelenkapan)
    3. Penjualan yang tercatat untuk barang yang dikirim dan secara tepat ditagih dan di catat (Akurasi)
    4. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
    5. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (Timing)
    6. Trnsaksi penjualan secara tepat dibukukan di buku piugang dan secara tepat di pindahkan dan di ihtisarkan.

    Prosedur audit penjualan

    1. Menelaah sales jurnal (Buku harian penjualan) dan master file atas transaksi dan jumlah tidak biasa
    2. Menelusuri ayat-ayat sales jurnal ke dokumen pendukung mencakup factor penjualan, bil of lading, pesanan penjualan, dan pesanan pelnggan
    3. Menelusuri dokumen pengiriman ke sales jurnal untuk meyakinkan bahwa setiap dokumen tersebut di catat
    4. Menelusuri ayat-ayat dalam sales jurnal ke faktur penjualan
    5. Menghitung kembali harga dan perkalian atas faktur penjualan
    6. Menelusuri detil dalam faktur penjualan ke dokumen pengiriman, pesaan penjualan, pesanan pelanggan
    7. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk klasifikasi akun yang tetap.

    ReplyDelete
  35. nama : Andhika Luqman H
    nim:0802030028
    akuntansi s1 /V
    Link : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/accounting-s1/pemeriksaan-akuntansi-1/audit-program
    Judu; : audit program ppt

    ReplyDelete
  36. nama : herny P
    nim :0802030003
    akuntansi S1
    Link : http://www.scribd.com/doc/9696363/Audit-Program
    judul:contoh audit program

    ReplyDelete
  37. NAMA : KUSRITASARI
    NIM : 0802030033
    AKUNTANSI S1/V
    SUMBER : BUKU FINANCIAL REPORT AUDIT, Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA

    PROGRAM AUDIT HUTANG DAGANG
    Tujuan Audit Hutang Dagang
    1. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang sesuai dengan master file yang berkaitan, dan totalnya secara benar ditambahkan dan sesuaidengan buku besar (detil tie in)
    2. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang benar-benar ada( existence)
    3. Hutang dagang yang ada termasuk dalam daftar hutang dagang (completeness)
    4. Hutang dagang yang ada dalam daftar hutang dagang adalah akurat (accuracy)
    5. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar hutang yang termasuk dalam daftar hutang dagang (obligation)
    6. Hutang dagang dalam siklus akuisisi dan pembayaran disajikan dan di ungkapkan (presentation and diclosure)

    PROSEDUR AUDIT HUTANG DAGANG
    1. Menjumlahkan kembali atau menggunakan komputer untuk melakukan penjumlahan daftar hutang dagang.
    2. Menelusuri total daftar hutang dagng ke buku besar.
    3. Menelusuri faktur pemasok individual ke master file untuk meneliti nama dan jumlahnya.
    4. menelusuri dari daftar hutang dagang ke faktur pembelian dan surat pernyatan (statements") pemasok.
    5. Melakukan konfirmasi hutang dagang, menekankan jumlah yamg besar dan tidak biasa.
    6. Melakukan pengujian detil sebagai bagian dari observasi fisik persediaan.
    7 Menguji persediaan dalam transit.
    8. Menguji pernyataan pemasok (vendor's statements)
    9. Menelaah pernyataan-pernyataan untuk meyakinkan pihak-pihak istimewa yang materiil, hutang jangka panjang dan hutang yang dibebani bunga dipisahkan.

    ReplyDelete
  38. Nama : Yusginda adinata
    NIM : 0802030012
    Akuntansi S1, UMP

    Link :

    http://www.batan.go.id/ppin/admin/UserFiles/upload/Contoh%20Dokumen%20Prosedur%20Audit%20Internal.doc

    http://www.ffiec.gov/ffiecinfobase/resources/audit/occ-hb-internal_external_audits-intro.pdf

    Judul Program : prosedur audit

    ReplyDelete
  39. Danan Heryawan
    0802030037
    Tugas Audit program

    ReplyDelete
  40. Nama : RITASARI
    NIM : 0802030010

    JUDUL :
    * Contoh Audit Program Untuk Pengujian Substantif terhadap Saldo Kas.
    * Contoh Audit Program untuk Pengujian Pengendalian.

    ReplyDelete